Part 4

4.1K 452 15
                                    

Aku masih tidak percaya ada seseorang yang mau menikah denganku. Aku tidak punya kelebihan apapun, baik tampang, kekayaan, maupun keahlian. Lalu kenapa Jeno mau menikahiku? Apakah ini masih karena desakan kakeknya? Tapi Jeno berkata dia menikahiku karena ingin membangun rumah tangga denganku, bukan karena alasan lain. Pertama kali aku melihatnya, aku sangat terpesona. Seorang pemuda tampan, berbakat, terkenal, dan kaya raya sepertinya mau melihat pemuda desa sepertiku.

Kakek sangat senang dengan pernikahan kami, namun tidak begitu dengan Mrs. Lee atau ibu Jeno. Beliau sepertinya sangat tidak menyukai keberadaanku di rumah keluarga Lee. Beliau selalu melemparkan tatapan sinis dan berkata dengan nada sarkastis padaku walaupun aku selalu bersikap sopan pada beliau. Mungkin suatu hari nanti sikapnya akan berubah padaku seiring berjalannya waktu.

Setelah menikah kakek mengirim kami ke Bali untuk berbulan madu. Kebetulan saat itu Jeno sedang tidak ada jadwal latihan. Awalnya aku mengira kalau Jeno mau menikahiku karena perintah Haraboji, tapi malam itu di Bali dia menunjukkan padaku bahwa dia serius menikahiku. Malam itu dia memperlakukanku dengan sangat lembut dan mesra saat making love session. Aku merasa sangat dicintai. Dan kata-katanya di saat kami selesai sangat menyentuh hatiku.

“Jaemin-ssi, ani Jaemin-ah,” Jeno menggeleng pelan kepalanya menyadari bahwa cara dia memanggilku masih terlalu formal.

Ne,” aku tidak berani menatapnya karena aku masih merasa malu, walaupun kami berdua sudah melakukan hal yang paling intim bagi sepasang suami istri. Dia memegang lembut daguku dan memaksaku menatap matanya,”Jaemin-ah, aku akan belajar mencintaimu,” mataku membulat sempurna. Benarkah apa yang barusan kudengar? Tidak berhenti disitu, Jeno menarik tubuhku dalam pelukannya dan mendaratkan ciuman lembut di bibirku. Oh God, bukankah kau terlalu baik padaku?

Begitulah akhirnya aku dan Jeno memulai kehidupan kami sebagai suami istri. Tiap pagi aku akan membantu Mrs. Lee (beliau sepertinya belum mengizinkanku memanggilnya dengan sebutan eomma) memasak sarapan untuk seluruh anggota keluarga. Haraboji, Abeoji, dan Jeno memuji kepandaianku dalam memasak, tapi Mrs. Lee selalu mengatakan yang sebaliknya. Aku tidak tahu kalau kebenciannya padaku teramat sangat. Setiap siang aku akan menemani kakek mengurus kebun dan sekadar berbincang-bincang karena beliau sudah tidak pergi ke kantor. Malamnya aku akan menyambut Jeno pulang dari latihan dan terkadang pulang bertanding. Aku akan menyediakan air untuk mandinya dan menyiapkan pakaian bersih serta makanan untuk makan malam berdua karena anggota keluarga yang lain sudah makan malam terlebih dahulu.

Namun, kebahagiaan itu tidak bertahan lama. Satu bulan setelah kami menikah, Haraboji meninggal karena serangan jantung. Seluruh keluarga berduka, terlebih Jeno yang sangat menyayangi kakeknya. Aku berdiri di sebelahnya saat jenazah Haraboji akan disemayamkan dan kurasakan dia menggenggam tanganku erat. Dia memang tidak menangis karena kutahu Jeno tidak akan menunjukkan sisi lemahnya pada siapapun. Tapi aku salah, malam harinya Jeno memelukku saat kami baru sampai di kamar dan menangis tanpa suara. Aku berusaha menenangkannya dengan mengusap pelan punggungnya.

Setelah kakek meninggal, Mrs. Lee mulai menunjukkan kebenciannya padaku secara terang-terangan. Tiap hari beliau akan menyuruhku mengerjakan seluruh pekerjaan rumah, bahkan yang biasanya dikerjakan oleh asisten rumah tangga. Tidak hanya itu, secara terang-terangan juga beliau menyuruh Jeno untuk menceraikanku. Saat itu aku tidak sengaja mendengar percakapan mereka.

“Jeno-ya, kakekmu sudah meninggal sekarang, jadi buat apa kau masih melanjutkan pernikahanmu dengan pria itu?”

Eomma, kenapa Eomma berkata seperti itu? Jaemin itu istriku Eomma. Bagaimana bisa Eomma menyuruhku untuk menceraikannya?” Jeno berkata dengan nada tinggi pada ibunya. Aku merasa sedikit bahagia karena setidaknya suamiku tidak terhasut dengan perkataan ibunya.

It's Okay My Love (Nomin) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang