Harry?

2

Jazlynn's pov

"Mate, kenalkan. Ini Jazlynn" ucap Harry pada keempat temannya, "Hai namaku, Niall" ucap Niall. "Aku sudah mengenal kalian" ucapku kemudian tersenyum. "Darimana kau menemukan wanita cantik ini, Haz? Jangan bilang club malam lagi" ucap Liam. "Tidak, dia berbeda. Kami bertemu pas gue jalan ke sini" ucap Harry.

"So, gue ajak Jazlynn jalan-jalan dulu ya" ucap Harry, the boys pun mengangguk. "Mau kemana?" Tanyaku sambil mengikuti Harry yang berjalan. "Kantin," ucapnya. Ia duduk di tengah kerumunan orang, banyak orang yang membenciku karena dekat dengannya.

"Kau mau pesan apa?"

"Tidak usah"

"Kau pasti belum makan, bangun saja telat"

"Aku mau salad saja,"

"I'll be right back" ucap Harry kemudian ia berjalan dan memesan makanan. Tiba-tiba ada seorang laki-laki mendekatiku. Ia duduk di tempat Harry. "Maaf tapi itu ada orangnya," ucapku. "Hai, kenalkan namaku Mike" ucapnya. "Well, namaku Jazlynn." Ucapku.

"Aku tidak boleh duduk disini?"

"Mungkin lain kali, Mike. Aku sedang bersama Harry"

"Oohh, Harry Styles?"

"Ya.."

Ia tersenyum kemudian pergi, Harry datang dan langsung duduk dihadapanku. "Makan saladmu" ucapnya. Aku pun memakan saladku. "Kau tinggal dimana?" Tanya Harry, "di Holmes Chapel" ucapku. "Terus? Kau akan kesana lagi?" Tanya Harry. "Sepertinya..." Ucapku. "Kau bisa menginap di flatku" ucap Harry. "Tidak, itu merepotkan" ucapku. "Tenang saja, aku mempunyai banyak kamar. Ada kakakku, kau bukan perempuan sendiri" ucap Harry. "Aku akan menyewa kost saja sepertinya" ucapku. "Ayolah,," ucap Harry. Akhirnya aku pun mengangguk.

**

Pelajaran di highschool sangat susah! aku sama sekali tidak mengerti. Untungnya aku sekelas dengan the boys, mereka bisa membantuku. Bel pulang sekolah pun berbunyi, "ayo pulang" ucap Harry. "Bajuku masih ada di Holmes Chapel" ucapku. "Kau bisa memakai baju Gemma untuk sementara, kau suruh saja temanmu memaketkan baju" ucap Harry. Aku pun mengangguk dan tersenyum.

Saat kami di mobil suasana sangat hening, "Harry," panggilku. "Ya?" Tanyanya. "Dulu aku sempat menjadi directioners, tapi karena aku ingin masuk London HS aku jadi tidak bisa fangirling lagi" ucapku, ia terkekeh. "Sekarang kau bisa bertemu denganku dan kau tidak fangirling. Kau suka dengan siapa dulu?" Tanya Harry. "Aku menyukaimu--bukan, maksudku aku menyukaimu saat aku masih jadi directioners. Aku sangat suka kau dengan Kendall" ucapku. Muka Harry yang tadinya bahagia berubah menjadi marah kemudian ia mengalihkan pandangannya ke arah jalan. "Maaf, maksudku aku sangat suka tapi aku sangat mendukungmu dengan siapapun kok, aku tidak bermak--"

"Sudahlah" ucap Harry, aku langsung diam. "Harry, kau mau bercerita?" Tanyaku. "Tidak" ucapnya. "Kau baik-baik saja?" Tanyaku. "DIAM!!" Pekiknya kemudian mengarahkan mobilnya menepi, ia langsung keluar dari mobil dan bersender di mobil. "Sialan!" Pekiknya. Aku keluar mobil dan mendekatinya, "Harry, aku benar-benar minta maaf" ucapku. Ia memejamkan matanya sebentar kemudian membukanya lagi. Ia langsung memegang dadanya dan berlari masuk mobil mengambil sebuah pil dan meminumnya.

Aku mengikutinya masuk mobil. "Maaf," ucapku. "Tidak apa-apa, maafkan aku telah membentakmu" ucap Harry. "Itu pil apa--well, itu juga jika kau mau bercerita." Ucapku, aku takut ia akan marah. "Itu pil dari psikiater" ucap Harry. "Kau sakit?" Tanyaku. "Ya dan kau tidak perlu tahu apa sakit yang aku punya" ucap Harry. Aku tersenyum kemudian memeluknya, sangat erat. Ia membalas memelukku.

Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke rumah Harry, setelah sampai Gemma menyambutku. "Harry, jadi ini perempuan yang pernah kau ceritakan? Yang kita temui di Starbucks? Dia cantik" ucap Gemma. Harry hanya tersenyum, "Gemma, kau tidur di kamarku saja. Aku diluar, biar Jazlynn bisa tidur dikamarmu" ucapku. "Tidak usah, aku akan kembali ke Prancis untuk melanjutkan kuliahku. Aku akan berangkat besok pagi" ucap Gemma. "Malam ini aku tidur bersama Jazlynn saja," lanjutnya. Akupun mengangguk.