Jazlynn's pov
Aku terbangun di sebuah tempat, tempat dimana aku, Harry dan Nancy berada di rooftop. Aku segera bangun dan melihat Nancy dan Harry yang membantuku.
"Kau berhasil membawa Harry kesini" ucap Nancy, "cara membawa Harry kesini adalah dengan kebaikanmu" ucap Nancy. Aku memeluknya, kemudian melepaskan pelukan kita.
Aku mendatangi Harry kemudian aku memeluknya sangat-sangat erat.
"Aku tidak ingin ini terjadi lagi" ucapku, "aku juga sayang, berkatmu penyakitku sudah tidak ada" ucap Harry kemudian mencium puncak kepalaku.
Aku merasakan kakiku yang sangat pegal, aku mempererat pelukanku takut terjatuh. Tapi aku tetap saja terjatuh. Harry langsung mengangkatku, "ada apa?" Tanyanya. "Kakiku" ucapku. Ia pun menyuruhku duduk, ia berjongkok dihadapanku kemudian aku naik di punggungnya.
Kamipun turun ke apartemen kami.
**
Harry sedang di depan jendela, ia melihat keindahan pagi hari ini. Walaupun kakiku masih sangat-sangat sakit, aku berjalan kearahnya kemudian memeluknya dari belakang.
"Kau sudah bangun? Good Morning, Sayang" ucapnya kemudian memeluk tanganku yang berada didepan perutnya. Beberapa saat kemudian ia berbalik badan kearahku.
"Sex in the morning?" Tanyanya, aku segera memeluknya kemudian mengelus punggungnya. Ia mulai mencium leherku, aku mulai mengerang.
"Harry, ikat rambutmu" ucapku, "tidak bisa" ucapnya kemudian menggendongku dan mendorongku kearah tembok. Ia membuka bajuku dan menyisakan ku dengan bra ku. Celana dalamku sudah terbuka entah sejak kapan.
Harry membuka bra ku kemudian menciumi payudaraku. "Brengsek" erang Harry. Aku menarik ikat rambutku di tanganku kemudian membenarkan rambut Harry. Aku membuat 'messy' bun di rambutnya.
"Kau sialan ya," ucapnya, aku tertawa kemudian menciumnya.
**
Aku terbangun dan sadar jika keadaan kami masih dalam keadaan 'after sex'. Harry tidur memelukku dari belakang, aku mengecek jam dan ini jam 12 siang.
Kita belum sama sekali makan! "Harry! Bangun, kita belum makan" ucapku. Aku segera bangun dan menyadari aku belum berpakaian.
"Ohh, sayang. Kau mau ronde kedua ya?" Tanyanya, "Harry!! Cepat mandi kemudian makan" ucapku.
Setelah aku mandi aku menyiapkan makan untuk Harry, kemudian aku membuka handphone. Banyak sekali pesan yang masuk, belum sempat aku membukanya aku mencium bau gosong.
Oh crap! Telur gorengku!! Aku segera berlari kearah dapur dan melihat Harry yang tertawa terbahak-bahak.
"Telur sarapanku sangat enak" ucapnya kemudian tertawa sangat kencang. "Harry!!" Ucapku kemudian menendang 'punya'-nya.
"Ugh god! Jazlynn, yang benar saja!" Ucapnya kemudian memeganginya. Ia jatuh terkapar, sekarang giliranku yang tertawa terbahak-bahak.
Aku segera membuang telur gosongku, Harry bangkit dan menggelitikiku. "Harry, haha. Harry! Stop hahaha! Harry!" Pekikku.
"Bilang Harry sangat membuat Jazlynn bergairah maka akan ku hentikan" ucapnya, "Harry jelek" ucapku, namun malah tambah mengelitikiku.
"Harry!!"
"Okay! Fine Harry!"
"Harry sangat membuatku bergairah" ucapku akhirnya, ia berhenti kemudian menciumku. "Biar aku saja yang masak." Ucapnya kemudian tersenyum menampakkan dimplesnya.
Aku segera mencium dimplesnya kemudian menusuk dimplesnya menggunakan tanganku.
"Stop kebiasaan itu, Jellyn"
"Hei! Jellyn? Seriously?" Ucapku, ia tersenyum kemudian membuka kunciran rambutnya, "milikmu" ucapnya.
"Kau bisa memakainya kapanpun, milikku adalah milikmu juga" ucapku.
**
Aww so sweet ya, hazlynn!
KAMU SEDANG MEMBACA
Harry?
FanfictionIts all begin with this. Penyakit Harry yang semakin parah membuat Jazlynn panik. Apa artinya penyakit Harry? Siapa yang bisa menyembuhkannya? Apa Jazlynn dapat menyembuhkannya? ** Harry styles fanfiction!