5

710 21 2
                                    

Jazlynn's pov

Here we are, Hawaii! The boys sudah datang bersama pacar-pacar mereka tentunya. Karena mereka sedang bermain selancar, aku memutuskan untuk mengeluarkan handphoneku. Aku membalas Line dari Nancy.

[Line]

Nancy: kau jahat sekali padaku!

Nancy: kau tidak bilang!

Nancy: cerita!!

Jazell: Nancy, my monkey. Denger dulu.

Jazell: aku juga baru kenal sama dia waktu kita berangkat bareng dari Holmes Chapel.

Jazell: terus sekarang kita udh deket bangett

Nancy: lo gak ngomong sama gue!

Jazell: maaf, lo dimana sekarang?

Nancy: gue di Hawaii lagi sama temen,

Jazell: ini rezeki kayanya buat lo, gue juga lagi di Hawaii ke hotel gue ya nanti ketemu H, jangan lupa bawa temen lo.

Nancy: secepatnya!

[back to real life]

Belum lima menit aku mengirimkan alamat hotelku, ia sudah datang bersama-- Mike? Apakah itu Mike?

"Mike?" Tanyaku menyambut mereka, "kalian sudah saling kenal?" Tanya Nancy. "Oh iya! Mike juga bersekolah di London HS. Yaudah, kalian berdua dulu. Aku akan ke Harry!!" Pekiknya sambil berlari.

"Mike, lo kenal Nancy?"

"Dia temen gue"

"Lo bolos juga?"

"Lah, lo gak tau? Sekolah kan libur seminggu"

"Sialan, Harry bilangnya--Harry cuma bilang libur seminggu. Gue kira dia bolosin" ucapku kemudian kami terkekeh.

"Lo cantik kalo ketawa, Jazell" ucapnya, "dari mana lo tau nama itu?" Tanyaku. "Tadi gue ngintip chat lo sama Nancy" ucapnya kemudian merangkulku. "Ke Nancy sama Harry yuk" ucapku kemudian kami berjalan berdampingan. Saat sampai, aku melihat Harry yang sedang di peluk oleh Nancy dari samping. Aku tertawa melihatnya.

"Bantuin kek. Malah rangkul-rangkulan sama cowo" ucapnya bukan dengan nada bercanda, aku segera menurunkan tangan Mike dari pundakku. Aku melihat Harry yang langsung berlari kearah kamar hotel.

"Mike, Nancy. Kayaknya Harry lagi gak enak badan, kalian ngobrol sama the boys dulu aja ya" ucapku. Mereka mengangguk. Aku segera mengejar Harry kekamar. "Dimana obat itu, Sialan!" Rutuknya pada diri sendiri. Aku segera datang ke sebelahnya dan mencari obat itu. Aku mencari ke koper tapi tetap saja tidak ketemu, aku langsung memeluk Harry.

"Tenangkan, seperti yang aku ajarkan"

"A-aku tidak bisa," ucapnya terbata-bata, "menunduklah sedikit" ucapku pada Harry. Aku langsung menciumnya, ini bukanlah sebuah kecupan tapi aku benar-benar memainkan lidahku. Kemudian aku melepasnya. "Sekarang, tarik nafas kemudian buang" ucapku. Ia melakukannya dan akhirnya ia tenang.

"Maafkan aku," ucapku, "aku tidak apa-apa, lagipula apa hakku melarangmu berdekatan dengannya?" Tanya Harry. "Ayo pergi ke pantai lagi!" Ucapku mengalihkan pembicaraan, "tidak usah, ada Nanni nanti aku di cium-cium" ucapnya, "namanya Nancy" ucapku. Kami berdua pun terkekeh.

"Aku akan mencari obatku saja di kamar," ucap Harry, "aku bisa menyuruh mereka pergi, aku akan disini bersamamu" ucapku, Harry pun tersenyum.

Tiba-tiba handphoneku berbunyi, Aku mengangkat telfon dari ayahku.

Harry?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang