"G-gue hamil..."
Inilah kisah awal Asahi, si kutu buku yang sebentar lagi akan menjadi seorang ayah.
NOTE:
(TAHAP REVISI, JADI MASIH ADA BAB-BAB YANG DI UNPUB, TAPI AKAN DI PUB KEMBALI JIKA SUDAH SELESAI DI REVISI) 🙏🏻
"Tolonguntuk saling menghargai ya... Aku nulis, kalian baca, aku posting kalian tinggal like komen aja."
🏻🤍
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~Happy reading~
•••••
Siang ini gue harus pergi ke kampus dikarenakan dosen yang seharusnya ngajar pagi malah minta mahasiswa kelas gue buat ngundurin jadwalnya jadi siang.
Gue sih ngikut-ngikut aja, karena percuma mau protes juga gak bakalan di denger sama dewan kampus.
Gue jalan santai di lorong kampus. Angin sepoi-sepoi dan pohon rindang di sekitar kampus bikin suasana dan udara jadi adem, meskipun matahari lagi terik-teriknya di luar.
"Ini apaan sih ribut-ribut?" Gue yang penasaran langsung nyamperin Somi, temen deket gue yang kebetulan kali ini kita dapet kelas yang sama.
"Biasalah, Rin." Jawabnya seakan-akan kejadian kayak gini emang udah sering terjadi di kampus kita.
"Bullying lagi Som?" Tanya gue memastikan.
"Iya."
"Sekarang siapa korbannya Som?" Jujur gue emang penasaran banget sama korban bully kali ini.
"Gak tau, gue gak bisa liat mukanya." Jawabnya santai.
Gue mengangguk paham dan langsung narik tangan Haechan, temen kampus gue yang menurut gue paling humble dan humoris.
"Eh Chan, lo tau korban bully kali ini siapa?" Tanya gue sedikit berbisik.
Jujur, gue masih kepikiran sama ucapan Haechan tadi. Selama dosen masuk kelas pun gue gak terlalu memperhatikan pemaparan materi yang dijelasin dosen.
'Dia baik-baik aja gak ya? Kenapa dia bisa di bully? Emang dia udah diapain aja sama raja bully di kampus ini?'
Pertanyaan-pertanyaan itu terus terbesit dipikiran gue selama pembelajaran berlangsung.
"Rin, kamu gapapa?" Tanya Hyunjin, berusaha membuyarkan lamunan gue.
"Hah? Kenapa, Jin?" Kaget gue.
"Jadi dari tadi aku ngomong panjang lebar gak di dengerin sama kamu?" Hyunjin memasang wajah kesalnya.
"Maaf Jin."
Aduhh gimana nih, gue bener-bener ngerasa bersalah sama Hyunjin "Maaf ya Jin, aku bener-bener gak fokus hari ini." ucap gue seraya berusaha memegang tangan Hyunjin.
