27. KELUARGA KU KELUARGA KAMU JUGA

905 187 29
                                    

~Happy reading~

•••••

Ceklek

Asahi dibuat bingung tatkala melihat Arin masuk ke ruangannya bersama dengan seorang wanita paruh baya yang sejak awal sudah memancarkan senyumnya.

Dan tak lupa.... keberadaan Jay yang turut mengekori mereka berdua membuat Asahi terlonjak kaget.

Ekspresi keterkejutan Asahi itu membuat Jackson terkekeh kecil. "Kaget ya, Sa?

Asahi mengangguk pelan, kemudian matanya beralih menatap Arin yang terlihat biasa saja.

"Ini parsel buahnya di simpen di mana, Kak?" Tanya Jay, terlihat kebingungan dengan parsel buah yang dibawanya.

"Di atas nakas aja." Balas Arin membuat laki-laki bermata elang itu mengangguk paham, lalu menyimpan parsel buah itu di atas nakas.

"Jadi ini menantu mama?" Yoona tersenyum hangat menatap Asahi.

'Menantu? Maksudnya?'

"Sa, ini mama kandung aku."

"Ma, ini Asahi, suami aku." Arin mencoba mengenalkan satu sama lain.

"Gantengnya menantu mama."

Asahi tersipu malu mendengar hal itu.

"Udah berapa hari dirawat di sini?" Tanya Yoona berusaha mengakrabkan diri. "Udah mau seminggu, Ma." Jawab Asahi canggung.

"Cepet sembuh ya, kasian anak mama galau terus liat suaminya sakit." Ucap Yoona.

Asahi terkekeh kecil, menatap Arin yang kini salah tingkah dibuatnya.

"Bohong, Sa. Mama bohong, jangan didengerin ya?"

Asahi menggeleng kecil, ia tersenyum manis untuk Arin.

"Ngaku aja kali, Kak. Gak usah jaim kayak gitu." Kompor Jay membuat Arin semakin terpojok.

"Keponakan Om kalo udah bucin pasti gini, Sa" Tambah Jackson membuat semua orang yang berada di ruangan itu tertawa, tapi tidak dengan Arin.

Dibalik itu, Asahi masih setia memandangi wajah Arin dengan tatapan kagum. Perasaan masih sering jali bergejolak setiap kali ada di dekat wanitanya.

'Cantik'

"Ekhem, ini mah dua-duanya bucin sih." Ucap Jay, sadar dengan tatapan Asahi.

"Om Jackson gak iri gitu sama keponakannya?" Sindir pemuda itu berhasil membuat Jackson mengulum bibirnya, kesal. "Bocil tau apa sih?!" Balas Jackson.

"Iya deh bocil, iya."

"Kayak sendirinya punya pasangan aja." Ucap Jackson mengejek.

"Kalo aku sih karena emang belum waktunya."

"Sama, Om juga belum waktunya."

Mereka tidak sadar jika percakapan random antara paman dan keponakannya itu berhasil membuat Asahi terhibur dalam diam.

Ternyata gini ya rasanya punya keluarga yang semua anggota keluarganya saling sayang, saling bercanda satu sama lain.

"Udah-udah, kasian menantu Mama jadi kebisingan." Lerai Yoona.

"Gapapa, Ma. Asahi seneng kok bisa liat kalian bercanda tanpa ada rasa canggung sedikitpun." Asahi tersenyum tipis, namun matanya sudah berkaca-kaca.

Sadar akan suasana hati yang dirasakan Asahi, Arin pun langsung berinisiatif untuk menggenggam lembut tangan suaminya itu. Arin terkekeh, mengusap lembut rahang tegas milik Asahi. "Sekarang, anggap keluarga aku sebagai keluarga kamu juga ya, Sa?"

KUTU BUKU-HAMADA ASAHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang