12. Memilih pergi?

198 23 32
                                    

Tak! Rasi meringis sambil menatap Mars garang saat cowok itu menjitak kepalanya. Gadis itu bersedekap dada sambil mengangkat dagu angkuh.

"Maksud lo apaan jitak pala gue?!"

"Miksid li ipiin jitik pili gii,"Mars menirukan ucapan Rasi dengan gaya yang amat menyebalkan. Cowok itu ikut bersedekap dada membalas tatapan Rasi.

"Lo pasti sengaja kan cubit pipi gue keras banget!"

"Enggaklah! Gue itu gemes sama lo!"elak Rasi, padahal aslinya Rasi kesal dengan Mars yang membuat masalah bagi Rasi. Sialan!

"Lo pikir gue gak bisa bedain hah?!"

Rasi berdecak malas,"udah deh, yang penting tugas gue selesai. Sekarang giliran lo traktir gue!"

"Giliran traktir aja langsung cepet lo!"dan lagi Mars menoyor kepala Rasi membuat gadis itu melotot tidak terima.

"Sekali lagi Lo noyor kepala gue, gue patahin tulang leher Lo!"

*****


Rasi termenung, kejadian kemarin benar-benar membuat Rasi sedikit kecewa. Dia tidak kecewa pada Bintang, dia kecewa pada dirinya sendiri. Jika dari awal Rasi sudah tahu Bintang mempunyai kekasih, ia tidak akan mengejar Bintang sampai segitunya. Shit!

Bagi Rasi, mudah jika bersaing dengan orang yang menyukai Bintang. Tapi, sangat sulit jika harus bersaing dengan orang yang disukai Bintang. Sial! Kenapa jadi seperti ini.

Harusnya ia sudah tahu dari awal, agar perasaannya tidak terlalu dalam seperti sekarang. Sepertinya perjuangannya akan sia-sia. Mundur, sepertinya adalah hal cukup baik untuk sekarang.

"Ras gue ada kabar baik buat lo,"Nata sedikit mendekatkan mulutnya ketelinga Rasi yang sibuk menyoret nyoret buku tulis. Jika kalian berpikir buku itu milik Rasi maka kalian salah, karena buku itu adalah milik Billy yang menjadi sasaran empuknya.

"Kabar apaan?"

"Jam olahraga nanti bakal digabung sama kelasnya Bintang,"

"Oh,"hanya itu saja respon Rasi. Gadis itu sebenarnya senang, tapi cukup! Kenyataan kemarin sudah cukup baginya untuk melupakan Bintang. Misinya saat ini adalah menjauhi Bintang.

"Rasi lo sehat?"melihat respon Rasi yang tidak sesuai ekspetasi membuat Nata kaget bukan kepalang. Gadis itu memeriksa kening Rasi.

"Gue sehat dodol!"

"Lo beneran Rasi kan? Lo bukan siluman yang nyamar jadi Rasi kan?"

"Ini gue Rasi woy! RASIA SAFIRA CAHAYA YANG CANTIK NAN MEMPESONA TIADA TARA ISTRI SAH OM LEVI ACKERMAN!!"

"Dasar wibu!"Revo yang tiba-tiba datang langsung saja menoyor dahi Rasi.

"Apaan sih lo, dateng Dateng main noyor orang. Lo mau dibanting?!"Rasi mengusap dahi mulusnya. Kenapa orang orang suka sekali menoyor dahinya. Bisa-bisa tambah gila kalau gini caranya.

"Pengen dong dibanting sama cewek cantik,"Revo menaik turunkan alisnya menggoda.

"Aduuhh!!"Revo meringis saat tiba-tiba Rasi menendang tulang keringnya. Sial! Tenaga Rasi benar-benar seperti kuli.

"Makanya gausah bacot!"

"Lo kenapa dah? Sensian banget."

"Bukan urusan Lo."

"Woyy! Buruan ke lapangan, Pak Bams udah nunggu"Juni datang, gadis itu langsung saja menarik Nata dan Rasi meninggalkan Revo yang hanya mendengus sebal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CRAZY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang