Namanya Rasi, gadis dengan segala tingkah konyolnya. Orang-orang sering menganggapnya gila dan aneh. Bahkan gadis itu sendiri pun mengakui itu, aneh memang.
List pertama dalam hidup Rasi adalah menyukai Bintang. Tidak ada alasan bagi Rasi untuk meny...
Gadis dengan rambut terkuncir kuda itu terus saja mondar-mandir dalam kamar bernuansa pink nya. Gadis itu masih setia memikirkan perkataan Bintang di sekolah tadi. Tidak bisa mengelak lagi, hati Rasi saat ini benar-benar merasa sakit. Seolah ada ribuan pisau yang menikam ulu hatinya. Perkataan Bintang sangat berpengaruh bagi kesehatan hatinya.
Fino benar, pemerintah hanya menjamin kesehatan bukan perasaan. Rasi tertawa dan menangis bersamaan, gadis itu merasa seperti orang gila sekarang. Tertawa karena meratapi nasibnya dan menangis karena perkataan Bintang yang masih terngiang-ngiang di kepalanya.
"Dengan lo ngomong kayak gitu sama aja nunjukin kalo lo itu emang murahan"
"Dan ini gue Bintang Antariksa, bukan orang lain"
"Gue Bintang, cowok yang gak suka di kejar sama cewek. Gue Bintang, cowok yang bakal negasin sekali lagi kalau cowok ini gak akan pernah suka apalagi cinta sama cewek yang ngejar cowok. Sampai.kapan.pun!"
"Sampai di sini paham?"
"So? Masih mau ngejar gue?"
Rasi mengacak rambut kasar. Rasi bimbang, Rasi bingung. Rasi tidak tau lagi harus melakukan apa? Arrggh!
"Gue harus gimana anjir?!"Rasi menatap wajahnya dipantulan cermin rias miliknya. Gadis itu menilik wajahnya dengan teliti.
"Wajah gue enggak ada panunya deh perasaan. Sebenarnya gue tuh cantik, tapi...kurang waras sedikit sih. Eh, tapi gue pintar sih. Tapi...ah taulah pusing gue"
Drrtt! Getaran ponsel mengalihkan perhatian Rasi, gadis itu mengambil ponselnya disaku seragam. Tanpa melihat nama yang tertera, langsung saja Rasi mengangkatnya.
"Hallo! Ada apa?! Gue lagi mode kesel! Kalo lo nelpon cuma mau ngajak ribut mending gak usah nelfon!"Rasi berucap dengan nada ngegas, ah biar saja untuk saat ini hati Rasi memang benar-benar kesal.
"Santai dong jaenab! Telinga gue mau pecah nih dengar lo ngoceh kayak mercon banting,"Suara diseberang sana semakin membuat mood Rasi buruk.
"Ada apa lagi sih planet heh?! Gue lagi kesel ya, gue lagi gak ada mood buat ngocehin lo,"
"Gue juga ogah dengerin ocehan gak mutu dari mulut lo. Lo gak inget tadi gue bilang apa? Lo siap-siap dandan cantik dan bantuin gue!"
"Heh! Lo gak inget tadi gue gak ngeiyain ucapan lo?!"
"Gue traktir makan sepuas lo,"
Rasi berbinar, sepertinya menerima tawaran Mars tidak ada salahnya. Perut kenyang hati senang. Sesekali menguras isi dompet cowok itu tidak apa 'kan?.
"Sebenarnya gue lagi males Mars. Tapi berhubung gue lagi baik hati, oke deh lo jemput kerumah gue. Nanti gue sharelock,"
"Gitu daritadi kek, buang-buang waktu aja lo,"
"Bacot deh."
*****
"Lo niat gak sih jadi cewek?"Mars berdecak mengamati penampilan Rasi dari atas sampai bawah. Rambut digerai bebas, ditambah dengan pakaian model cewek tomboy. Astaga! Bisa-bisanya ia mengajak cewek modelan begini untuk menjalankan rencananya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.