9. Masih Berharap

1.1K 68 30
                                    

"SELAMAT PAGI PACAR!!"ucap Rasi dengan teriakan andalannya. Senyumnya sudah merekah saat melihat Bintang berjalan menyusuri koridor bersama kedua sahabatnya.

"SELAMAT PAGI NENG CANTIK!!"hoho..tentu saja bukan Bintang yang menjawab melainkan Fino, si playboy cap kaki kucing. Sebutan Rasi untuk Fino. Rasi memutarkan bola matanya malas saat bukan Bintang yang menjawab.

"Ngapain lo jawab. Lo bukan pacar gue"kesal Rasi.

"Lah emangnya Bintang pacar lo"tanya Fino meremehkan.

"Yaiyalah. Gak percaya? Tanya aja sama ayang Bintang"

"Bener Tang lo pacaran sama cewek gila ini"tanya Dafa memastikan.

"Enggak!"Fino dan Dafa langsung terbahak mendengar jawaban Bintang sedangkan Rasi mencebik kesal karena jawaban Bintang yang tidak sesuai harapan.

"Ish Bintang kok gitu sih! Bintang malu ngakuin kalo kita udah pacaran"ucap Rasi dengan nada yang di melas melaskan berharap Bintang mengasihani dan mengakuinya. Tapi sepertinya itu adalah harapan belaka karena nyatanya Bintang malah memalingkan wajahnya.

"Eh neng Rasi daripada sama Bintang gak di anggep mending sama gue aja"ucap Fino dengan mengerlingkan matanya membuat Rasi berlagak ingin muntah.

"Najis!"Dafa hanya terbahak melihat wajah masam Fino karena ucapan Rasi.

"Bintang Bintang kayaknya di antara kita ada gelembung deh. Kamu liat gak?"Bintang hanya menatap datar tidak ada niatan sama sekali untuk membalas ucapan Rasi, sangat tidak penting dan membuang waktunya.

"Enggak tuh neng abang gak lihat. Emangnya kenapa neng?"celetuk Fino.

"Iya kan kalo kata orang orang cinta itu busa"

"BUTA ANJENG!!"lagi lagi Dafa terbahak melihat wajah geram Fino. Ah senang sekali rasanya melihat wajah sahabatnya ini kesal.

"KOK LO MALAH NGEGAS. NIAT GUE KAN CUMA MAU GOMBALIN BINTANG. KENAPA LO YANG NYAUT DUGONG!!"

"Gombalan kopas di google aja bangga"ledek Fino yang membuat Rasi menggeram kesal dan langsung menjitak kepala cowok itu. Fino sontak meringis karena jitakan Rasi yang terbilang sakit di jidatnya. Cewek stres!

"Are you crazy!"

"Bodo amat bodo amat! Hidung gue gak denger"balas Rasi sambil menutup kedua telinganya dan menggeleng gelengkan kepalanya.

Dafa dan Fino hanya melongo melihat tingkah absurd cewek di hadapan mereka ini. Benar benar aneh begitulah pikir mereka. Sedangkan Bintang hanya memandang tanpa minat, moodnya benar-benar buruk pagi ini. Tanpa aba-aba Bintang langsung saja melenggang pergi meninggalkan gadis gila dan kedua sahabatnya. Shit! Bintang butuh waktu sendiri.

"Eh eh kok ayang Bintang main pergi aja sih"decak Rasi sedangkan Dafa dan Fino menatap Rasi geli.

"Rasi"panggil Dafa yang membuat gadis itu sontak mengalihkan pandangannya yang tadi menatap punggung Bintang menjadi menatap Dafa.

"Apa?"

"Gue cuma mau ngingetin sebelum perasaan lo lebih jauh ke Bintang. Gue rasa lebih baik kalau lo hilangin perasaan lo ke Bintang atau lo bakalan nyesel "

"Kenapa? Bahkan gue gak pernah ngerasa nyesel cinta sama Bintang"

"Ada saatnya lo sadar"

"Lo ngomong apasih? Gue gak paham. Coba deh jelasin yang rinci! Jangan setengah-setengah"

"Ck! Bintang gak cinta sama lo"seolah mendapat hantaman besar di dadanya. Tiba tiba dada Rasi terasa sesak. Apa benar Bintang tidak pernah meletakkan ia barang sedikitpun di relung hatinya. Apa benar Bintang tidak mempunyai rasa cinta sedikit pun terhadapnya. Rasi langsung menggeleng gelengkan kepalanya. Rasi yakin pasti Bintang mempunyai rasa cinta kepadanya barang sedikit pun.

CRAZY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang