10. Pernyataan Rasa

1K 84 64
                                    

"Bintang!"

Cowok bertubuh jakung itu sontak membalikkam badannya. Tatapannya menajam saat melihat gadis yang saat ini sedang ingin ia jauhi. Bukan apa, hanya sebenarnya dalam hati cowok itu hanya ingin memastikan saja. Entah memastikan apa Bintang belum mengerti. Cowok itu terlalu bingung dengan rasa yang ia miliki.

Rasi berjalan antusias menghampiri Bintang. Sedikit keraguan ia hilangkan terganti sengan senyuman manisnya.

"Bintang kok ada di sini emangnya gak belajar?"tak ada sautan dari sang empunya membuat hati Rasi sedikit tersentil. Tahan Rasi ini belum seberapa begitulah pikirnya.

"Kayaknya kita jodoh deh. Bisa pas gini ketemu di sini. Feeling Rasi emang gak pernah salah deh"ucap Rasi dengan senyum lebarnya. Gadis itu bahkan masih bisa tersenyum saat Bintang sudah menatapnya tajam seolah menguliti Rasi hidup-hidup.

"Buat apa?"Rasi semakin melebarkan senyumnya saat Bintang menanyainya. Tidak salah lagi pasti Bintang bertanya buat apa ia kesini. Iya 'kan?.

"Rasi bosan di kelas makanya Rasi kesi__"

"Buat apa lo ngaku-ngaku jadi pacar gue?"sela Bintang dengan nada yang teramat dingin. Cowok itu memasukkan kedua tangannya di dalam saku celana. Bagaimana Rasi tidak jatuh cinta jika Bintang seperti ini itu terlihat sangat tampan di matanya.

"Ya kan kita emang pacaran. Bintang gak inget? Apa perlu aku ingetin"balas Rasi cepat. Gadis satu itu tidak ada takut-takutnya menatap tatapan tajam dari Bintang untuknya.

"Gue bukan pacar lo!"

"Ish Bintang kok gitu sih. Jelas-jelas kalo kemarin itu Bintang yang mau jadi pacar Rasi"Bintang berdecak kesal. Kenapa gadis ini berasumsi jika ia mau menerima padahal waktu itu saja ia tidak sadar mengucapkannya.

"Gue gak sadar. Lo yang salah paham Si"Rasi malah tersenyum. Ini semua hanya karena panggilan berbeda yang secara tidak langsung Bintang ucapkan. Di saat teman atau sahabatnya memanggilnya 'Ras' hanya Bintang lah yang memanggilnya 'Si'. Ah! Bahkan hanya karena itu gadis itu bisa tersenyum.

"Sadar gak sadar tapi Bintang tetap jadi pacar aku"

"Gue gak peduli. Gue bukan pacar lo"balas Bintang tenang.

"Ih Bintang kok gitu sih"

"Lo itu cewek"

"Ya emang iya aku cewek. Kalau aku cowok ngapain juga aku mau jadi pacar kamu"

"Lo cewek, seenggaknya jaga harga diri lo! Gue gak suka sama cewek yang ngejar-ngejar cowok. Kuadrat cewek itu di kejar bukan mengejar"Rasi hanya melongo mendengar ucapan panjang dari Bintang. Pertama kali dalam hidupnya Rasi mendengar ucapan Bintang yang panjang.

"Tapi di novel banyak kok cewek yang ngejar cowok"

"Lo pikir hidup kita ada di novel?! This is real Rasi, lo gak bisa sama-samain dunia lo sama dunia novel. Jelas itu beda!"

"Iya aku tahu itu beda. Tapi aku cintanya sama kamu doang Bintang. Masa aku sukanya sama kamu jadiannya sama Revo kan gak mungkin"

"Lo gak bisa terus-terusan ngejar gue kayak gini. Udah cukup satu tahun lo ngejar gue. Dan gue gak akan biarin itu terjadi lagi"

"Maksud kamu?"

"Lo bisa pergi dari hidup gue!"

Deg! Jantung Rasi berdetak cepat, secara tidak langsung Bintang mau jika ia pergi dari hidupnya, begitu bukan?. Hatinya tiba-tiba terasa tersentil saat Bintang mengucapkan itu. Ucapan Bintang benar-benar membuat kesehatan hati Rasi memburuk.

"Bi_Bintang gak bisa gitu dong. Itu hak Rasi mau ngejar Bintang atau enggak. Bintang gak bisa larang Rasi"Rasi menatap dalam mata Bintang. Gadis itu masih tidak ingin menyerah. Sudah satu tahun ia mengejar tidak mungkin juga ia harus berhenti di tengah jalan dan berakhir sia-sia.

CRAZY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang