Terlambat

522 45 1
                                    

Sudah lima tahun lamanya Adrian meninggalkan tanah kelahirannya. Sekarang ia resmi menjadi penduduk bumi dengan nama Adrian Alexander saja. Ya, tak ada embel-embel Adias lagi. Ia sadar bahkan sangat sadar bahwa dirinya tidak pantas menyandang marga tersebut.

Dirinya yang dulu dengan sekarang sudah jauh dari kata sama.

Ia yang dulu dikenal pendiam, penurut, dan menggemaskan kini berubah menjadi sosok remaja hiperaktif, jahil, dan sedikit nakal. Ayolah, tidak ada kata sedikit nakal untuk anak SMA yang setiap hari balapan dan hobi mengerjai guru-gurunya di sekolah. Tidak lupa kebiasaan tebar pesona dan mengklaim bahwa dirinya tampan dan seksi.

 Tidak lupa kebiasaan tebar pesona dan mengklaim bahwa dirinya tampan dan seksi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Adrian yang dulu)

(Adrian yang sekarang)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Adrian yang sekarang)

Emang seksi si🥲 uhukk abaikan

Di sebuah apartemen minimalis yang nyaman tampak seorang remaja yang masih asyik bergelung di bawah selimut padahal waktu sudah menunjukkan pukul 07.15.

"Eungh, jam berapa sekarang?" Tanya Adrian entah pada siapa, karena hanya dirinya seorang di apartemen itu. Jangan lupakan muka bantalnya yang sangat menggemaskan.

"Sial, gue telat mana hari Senin ada upacara lagi." Dirinya bergegas mandi dan mengendarai motornya dangan kecepatan di atas rata-rata, membuat pengguna jalan lain mengumpatinya.

Ia bahkan tidak sempat sarapan tadi.

15 menit berlalu, kini ia telah sampai di depan gerbang SMA Dirgantara.

"Pak Maman, bukain gerbangnya dong"pinta Adrian pada satpam sekolahnya ini.

"Waduh, nggak bisa den. Lagian Aden juga kenapa atuh telat terus"

"Yah, Pak Maman kayak nggak tau gue aja. Ayolah pak bukain ya, nanti gue beliin rokok sebungkus deh"tawarnya.

"Nggak bisa, Den. Saya nggak mau kena marah lagi sama Bu Ririn"

"Yah, gue juga ntar yang kena marah sama tu guru BK"

Tidak lama kemudian seorang guru mendatangi mereka.

Adrian [Terbang Kembali]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang