Tidak ada yang tahu kapan masa lalu itu akan kembali. Entah kau siap untuk menghadapinya hari ini atau belum. Tapi satu yang pasti. Kau tidak akan bisa lari dari takdir. Sejauh apapun kau pergi, ia tidak akan pernah berhenti mengusik kehidupan mu se...
Jika tidak ada tugas atau latihan, Adrian biasanya akan memilih untuk bermalas-malasan di apartemen sepulang sekolah.
Lusa timnya akan berangkat ke Jakarta untuk mengikuti kejuaraan basket tingkat Nasional. Oleh karena itu, latihan hari ini ditiadakan untuk menghemat stamina.
Tidak seperti biasanya, hari ini dirinya ingin jalan-jalan sore di taman.
Sepertinya refreshing sejenak tak masalah, pikirnya.
Iapun segera mandi dan bersiap-siap.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mau jalan-jalan ni
Lokasi taman yang akan dituju Adrian tidak begitu jauh dari daerah apartemennya. Hanya 15 menit berjalan kaki.
Taman tersebut tidak begitu ramai dengan jajaran pepohonan yang rindang sejauh mata memandang membuat taman ini cocok untuk melepas jenuh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beberapa ekor merpati tampak berkerumun di sekitarnya. Membuat perasaan Adrian berkecamuk tidak karuan.
Ia kembali mengingat masa-masa saat dirinya masih memiliki sepasang sayap yang indah. Dan Mamanya yang selalu sabar mengajarinya untuk terbang.
Adrian sedih. Bahkan hingga Mamanya tiada ia tak bisa mewujudkan impian sang Mama untuk terbang berkeliling Adias bersama.
'Adrian lemah ya, Mama? Maafin Rian udah mengubur sayap kebanggaan Mama' gumamnya lirih. Perlahan air mata mengalir dari kedua netranya tanpa bisa dicegah.
Ia merindukan sang Mama. Sangat.
Tidak terasa sudah dua jam lamanya ia duduk di bawah pohon.
Matahari sudah hampir terbenam. Saatnya ia kembali ke apartemen.
Ia harus menghemat tenaga untuk nanti malam.
Seseorang menghubunginya tadi. Katanya ada yang menantangnya balapan malam ini.