Page 07 : One long night

5.3K 587 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Jam sudah menunjukan pukul setengah dua belas malam, dan renjun masih setia bergelut dengan kertas di depannya.

Haechan yang sedari tadi menunggu renjun sudah mulai bosan sendiri, bahkan sekarang kasur milik renjun sudah tidak berbentuk akibat ulah pemuda lee itu.

Hampir saja haechan menutup matanya hingga dia merasakan pergerakan di sebelah kirinya.

"Sudah selesai?" Tanya haechan sembari merapikan anak rambut milik renjun.

Renjun yang ditanyai pun menganggukan kepalanya kemudian mendekatkan dirinya pada tubuh haechan.

"Chan..." panggil renjun pelan menyerupai gumaman.

"Kenapa hm?" Tanya haechan sembari menatap mata bulat milik renjun.

Renjun pun menggelengkan kepalanya kemudian mengecup cepat bibir kekasih tannya itu dan kemudian tersenyum.

Haechan yang dikecup pun ikut tersenyum, ah sepertinya haechan tau apa yang diinginkan oleh kekasih mungilnya itu.

Haechan pun mengangkat pelan kepala kekasihnya dan menaruhnya di lengannya dan menyelimuti dirinya dan renjun.

"Tidurlah, aku tau dua hari ini jam tidurmu tidak benar kan?" Tanya haechan lembut sembari mengelus pelan pipi gembil renjun.

Renjun pun menggelengkan kepalanya dan memeluk haechan menatap wajah kekasihnya yang menurut renjun tidak ada kekurangan sama sekali.

"Chan..." panggil renjun lagi dan haechan pun menatap pemuda manis tersebut.

"Haechaniee" lagi renjun memanggil nama kekasihnya namun dengan nada sedikit lebih kencang dari sebelumnya.

"Kenapa sayang?" Tanya haechan yang membuat kedua pipi renjun memanas.

"Hyuck, lee donghyuck...aku mencintaimu" ujar renjun pelan kemudian mengeratkan pelukannya dan tersenyum cerah.

Hei ingatkan haechan kalau dirinya kini tengah berada di rumah kekasihnya dengan kedua orang tua dan hyungnya yang tengah berada di kamar yang tak jauh dari kamar renjun saat ini. Kalau tidak haechan akan menerkam kekasih manisnya ini sekarang juga.

"Renjun-a sepertinya aku harus sering-sering meminta doyoung ssaem memberimu tugas seperti ini" ujar haechan yang membuat renjun mengerutkan keningnya bingung.

"Yak! Kau mau membuat aku cepat tua ya" ujar renjun sembari mencebik kesal yang membuat haechan terkekeh kecil.

"Kalau pun kamu tua, lee haechan akan terus mencintai huang renjunnya" ujar haechan kemudian mengecup kening renjun.

"Kau menyebalkan" kesal renjun namun senyum menghiasi wajahnya.

"menyebalkan tapi kau sendiri yang mau menjadi kekasihku" ujar haechan lagi yang membuat renjun menatap tajam haechan.

Papilionem ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang