Page 11 : A little fight

4.7K 565 52
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Hari berlalu, setelah melihat renjun dan jeno yang tengah mengobrol dan semakin dekat dari hari ke hari setelah kejadian di kedai ice cream beberapa hari yang lalu. Haechan pun hanya bisa diam bahkan dirinya dan renjun tidak seperti biasanya saat tengah berdua.

"Chan, kamu kenapa?" Tanya renjun yang menatap kekasihnya yang terlihat murung itu.

Haechan yang ditanya pun menatap renjun lamat, hanya tatapan tanpa ada senyuman. Renjun yang melihatnya pun mengerutkan keningnya bingung, apa kekasihnya itu tengah ada masalah?.

"Renjun" panggil haechan yang entah mengapa membuat jantung renjun berdegub cepat. Entahlah menurutnya ada yang janggal dari kekasihnya itu. Renjun pun menatap haechan sebagai jawaban dari panggilan haechan.

"Kalau aku bilang cemburu melihat kedekatan mu dengan jeno dan memintamu menjaga jaraknya bagaimana?" Tanya haechan tiba-tiba yang seketika membuat kebingungan tercetak jelas diwajah renjun.

"Chan? Kau cemburu pada jeno yang benar saja? Chan dia dan aku sudah tidak ada apa-apa sudah aku katakan bukan? Sekarang kami hanya berteman." Jelas renjun sembari menatap lamat pemuda lee di hadapannya.

Haechan yang mendengar jawaban renjun pun terkekeh dalam batinnya. Ah hanya teman ya. Renjun yang tidak mendapat jawaban dari haechan pun melambaikan tangannya di depan wajah kekasihnya itu.

"Chan? Hei?" Panggil renjun yang melihat haechan hanya terdiam dan tidak menanggapinya.

"Apa kau yakin hanya sebatas teman sekarang? Apa kau tidak bisa berteman dengan yang lain?" Tanya haechan yang membuat renjun menatap tak suka pada haechan.

"Maksud mu apa lee haechan? Kau tidak percaya padaku? Aku bilang kami hanya berteman tidak ada apa-apa diantara kami chan! Dan apa hakmu melarangku untuk berteman dengan siapa!" Ujar renjun dengan sedikit emosi ketika merasa diragukan dan dicurigai oleh haechan.

Haechan yang mendengar kalimat dan nada renjun yang sedikit meninggi pun lagi-lagi terkekeh tipis. "Haha memangnya siapa dirimu chan?" Batinnya.

"Ya, sudah lupakan. Besok ayo kerumah? Eomma ingin bertemu denganmu. Sudah lama juga kan kau tidak kerumah?" Ujar haechan mencoba mengalihkan pembicaraan sembari tersenyum.

Renjun yang mendengar ucapan sang kekasih yang mencoba mengalihkan topik pembicaraan mereka pun menghela nafasnya kasar.

"Aku tidak bisa chan, sampaikan maaf ku pada eomma tae ya? Aku sudah memiliki janji dengan jeno dan eommanya" ujar renjun lembut yang menghantam dada haechan.

Jeno lagi jeno, jeno dan jeno. Sepertinya bahasan diantara mereka sekarang hanya jeno. Haechan pun mencoba untuk menahan emosinya yang selama ini sudah dirinya tahan.

"Tidak bisa diundur hm? Aku mohon renjun kali ini. Selama ini aku tidak pernah melarangmu untuk pergi dengan jeno kan?" Tanya haechan selembut mungkin mencoba untuk menahan emosinya.

Papilionem ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang