Page 03 : Only you

5.8K 727 21
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Renjun kini tengah menghentak kesal kedua kakinya yang tengah berjalan ke arah kantin.

Saat memasuki area kantin dirinya kemudian mencari keberadaan jaemin yang ternyata tengah melambai kecil ke arahnya.

Dengan wajah tertekuk renjun pun menghampiri sahabatnya itu.

"Kenapa injunie?" Tanya jaemin saat melihat wajah tertekuk pemuda yang lebih mungil darinya itu.

Renjun yang ditanya pun hanya menggeleng sebagai jawaban namun masih dengan wajah yang tertekuk.

Ah jaemin rasa dirinya paham apa yang tengah terjadi dengan sahabatnya itu. Lee haechan, sudah pasti itu karena dirinya.

"Haechan?" Tanya jaemin sembari menatap renjun yang membuat renjun terkejut sedikit.

"Bagaimana kau tau?!" Tanya renjun dengan nada sedikit terkejut. Jaemin yang melihatnya pun sedikit terkekeh akan kelakuan si pemuda bermarga huang itu.

"Kau dan haechan kan punya penyakit sama" ujar jaemin yang membuat renjun menukikan alisnya bingung.

"Iya, penyakit bucin. Ya walaupun milik haechan lebih parah" jelas jaemin dan membuat renjun memajukan bibirnya kesal.

"Ish NA!" Kesal renjun.

"Ryujin ya?" Tanya jaemin yang lagi-lagi tepat sasaran. Melihat reaksi lawan bicaranya sudah jaemin pastikan bahwa pertanyaannya itu benar.

"Dia mencari perhatian lagi pada haechan?" Tanya jaemin dan diangguki kepala oleh renjun.

Shin Ryujin, merupakan anak sastra juga. Dirinya sedari dulu cukup terkenal karena selain memiliki wajah cantik dan pandai bersosialisasi. Dirinya juga terkenal karena selalu menempeli dan mencari perhatian haechan.

"Apa yang dia lakukan memangnya?" Tanya jaemin lagi sembari meminum minumannya.

"Tadi saat aku ke kelas haechan untuk mengajaknya ke kantin aku malah melihat haechan sedang di gelayuti oleh ryujin. Dan yang lebih mengesalkan haechan merasa tidak terganggu sama sekali. Waktu aku menghampiri mereka dan mau mengajak haechan ke kantin haechan malah bilang dia masih harus mengerjakan tugasnya bersama ryujin. Dan kau tau na? Si ryujin malah memeletkan lidahnya padaku!" Cerita renjun masih menahan kesal ketika mengingat kejadian tadi.

Jaemin yang mendengarnya pun kemudian menghela nafasnya kasar. Ya begitu lah. Haechan itu terlalu baik pada orang-orang sampai tidak bisa membedakan mana yang baik benar-benar dan mana yang baik modus.




------------



Renjun kini tengah berjalan malas ke arah parkiran, berniat menghampiri haechan seperti biasanya yang selalu menunggunya di parkiran untuk pulang bersama.

Papilionem ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang