Bagian 9

0 0 0
                                    

1 jam 30 menit yang lalu, setelah Irina menutup pintu utama càfe Villis. Jenko dan Yianna melihat kepergian Irina.

Mereka melanjutkan perbincangan.

Y : "rencana mu apa sekarang?...."

Jenko duduk di kursi depan meja Yianna dan menjawab.

J : "buatkan minuman yang membuat ku bertambah kuat untuk hari ini..."

Y : "minuman yang bertambah kuat....baiklah, mohon menunggu sebentar"

Yianna mengambil sebuah "tas kopi" yang berukuran kecil dari belakang meja lebar, kemudian Ia membuka tas kopi tersebut dan mengambil bubuk-bubuk kopi dengan sendok makan. Ia menaburkan 1 sendok bubuk-bubuk kopi ke dalam kain saringan yang berwarna putih. Ia meletakkan kain tersebut kedalam sebuah saringan besi yang berukuran kecil dan menduduki sebuah teko yang berukuran kecil juga.

Ia bertanya.

Y : "tambah lagi?..."

Jenko menjawab.

J : "iya..."

Yianna menambahkan 1 sendok makan kedalam kain tersebut.

Y : "cukup?..."

J : "cukup..."

Setelah mendengar perkataan Jenko, Yianna mengambil sebuah teko yang terbuat oleh besi dan berukuran sedang. Ia mengisi teko tersebut dengan air yang mendidih di dalam teko, kemudian Ia menuangkan air mendidih ke kain yang berisi bubuk-bubuk kopi dengan perlahan-lahan. Kedua mata Jenko melihat tangan kanan Yianna menuang sambil memutarkan teko besi tersebut. Tidak lama kemudian air mendidih mulai menetes ke dalam teko yang di duduki oleh saringan besi. Air mendidih yang berawal dari warna putih bening seperti kaca, sekarang berubah warnanya menjadi hitam pekat seperti kegelapan. Proses penuanggan air mendidih membutuhkan waktu 10 menit agar rasa pahit kopi semakin kuat dan air yang mendidih bisa sedikit tenang menjadi hangat.

10 menit kemudian, terbuatlah sebuah kopi hitam yang pahit. Yianna mengangkat saringan besi dari teko yang berisi kopi hitam, kemudian Ia menuangkan kopi hitam ke dalam cangkir berwarna putih. Ia meletakkan piring kecil di hadapan Jenko, kemudian meletakkan cangkir yang berisi kopi hitam ke piring tersebut.

Yianna berkata.

Y : " 'Jamaica Blue Mountain', mungkin ini akan membuat mu bertambah kuat...."

Jenko melihat ke cangkir yang berisi kopi tersebut dan menjawab.

J : "makasih....Yianna atas semuanya..."

Y : "ehe...sama-sama, ingat 2 tahun yang lalu?, disaat kita pertama kali ketemu?"

J : "heh....iya.."

Jenko menyicip kopi hitam.

J : "hahhh...."

Y : "bagaimana?"

J : "pahit...tapi, lama-kelamaan aku bisa merasakan rasa manis di lidahku... "

Y : "itu lah keunikan kopi, sama seperti kehidupan..."

J : "maksudmu?..."

Y : "2 tahun yang lalu kamu menginjak tempat ini dengan ceria, iya kan?"

J : "iya..."

Y : "kemudian kamu melihat 'menu', namun kamu tidak membawa uang yang cukup, ya kan?"

J : "ergh...jangan membuat ku mengingat masa-masa itu..."

Y : "ehehe~, terus kamu memesan kopi hitam dengan terpaksa karena kamu tidak membawa uang yang cukup dan disaat kamu meminum kopi, kamu langsung mual meminumnya...."

Phantom Brogues : Invasi Kedua [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang