Bagian 14

0 0 0
                                    

Iyana tertidur dan bermimpi....

Ia melayang di suatu tempat yang gelap dan tidak ada apa-apa. Ia tidak bisa bergerak, namun kedua kupingnya bisa mendengarkan suara seorang laki-laki membisik di kedua telinganya.

L : "bangunlah....manusia..."

Iyana membuka kedua matanya dan melihat sekelilingnya. Ia hanya melihat kegelapan dimana-mana. Iyana berusaha untuk menggerakkan tubuhnya, namun Ia hanya bisa menggerakkan kedua matanya. Tidak lama kemudian...seorang laki-laki yang tubuhnya memancarkan sinar berwarna putih mendekati Iyana.

Lelaki tersebut berkata.

L : "sepertinya....hanya kamu saja yang bisa mendengarkan ku...manusia, biarkan saya memperkenalkan diri...nama saya Morrigan...saya adalah Covenant...seperti mu, namun...perbedaannya adalah...saya yang memilih takdir sebuah makhluk hidup, 'mereka' memanggilku...'Hakim Semesta'..., manusia....sepertinya kamu memegang kristal bernama "Forge", namun...saya tidak mengutuskan mu untuk memegang kristal ini..., wahai manusia...kamu punya 2 pilihan...pertama, Aku akan mengirim 'seseorang' untuk mengambil kembali kristal ini, kedua kamu akan berjanji kepada Hakim angkasa untuk membunuh seluruh manusia di muka bumi yang indah ini, disaat kamu telah membersihkan seluruh umat manusia...saya akan memberikanmu keberkatan ku, pilih lah sekarang...manusia, Jika kamu tidak menutup kedua matamu dalam 3 detik maka kamu memilih pilihan pertama, jika kamu menutup kedua matamu sekarang maka kamu memilih pilihan kedua...."

Iyana menutup kedua matanya, kemudian Morrigan tersebut berkata.

M : "pilihan kedua...baiklah, mulai sekarang kamu bukan lagi  manusia...kamu adalah Covenant, bersihkan lah bumi yang indah ini dengan memusnahkan seluruh manusia....jangan mengecewakan saya lagi...manusia..."

Lelaki tersebut mengeluarkan sebuah cahaya dari telapak tangan kanannya dan memberikan cahaya tersebut kepada Iyana. Cahaya tersebut terserap ke dalam jantung Iyana, kemudian kristal Forge yang di dalam jantung Iyana memancarkan sinar berwarna putih. Sebelum Iyana terbutakan oleh cahaya, Morrigan berkata.

M : "aku akan mengawasi mu, manusia...."

Laboratory Cyphon, ruangan eksperimen, pukul 11.00 pagi.

Danang berkata di microphone speaker.

D : "ksatria, tolong lihat 2 subjek tersebut, dan bunuh yang dewasa...Ia sudah berubah menjadi terinfeksi tipe 'gigit' "

4 ksatria memasuki ruangan eksperimen, kemudian mendekati Iyana, Vienna dan Hana. Salah 1 ksatria menusuk pedangnya ke jantung Vienna hingga Vienna menghembuskan nafas terakhirnya.

Ia berkata di earphone.

Ks 1 : "yang dewasa sudah tewas"

Kemudian mereka mengecek kondisi Iyana dan Hana.

Ks 1 : "2 subjek ini masih bernafas ilmuwan"

Danang berkata di microphone speaker.

D : "bagus!, bawa mereka ke ruang rawat, kita sudah sangat dekat...sekarang kita hanya perlu mengamati perilaku mereka dengan energi Brogues, terutama perempuan yang berambut warna perak"

Ks 1 : "baik!, ayok semua angkat mereka!"

2 ksatria membuka gembok-gembok yang mengunci tangan dan kaki Iyana dan Hana. Disaat gembok tangan kanan Iyana terlepas, Ia membuka kedua matanya.

Ksatria yang membuka gembok berkata.

Ks 2 : "oi!, ban-"

Iyana memegang leher ksatria dengan tangan kanan yang membukakan gembok besar, kemudian Ia mengeluarkan mata pedang dari telapak tangan kanan secara tiba-tiba sehingga memotong urat-urat leher ksatria tersebut.

Phantom Brogues : Invasi Kedua [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang