Irina Izzati

2 0 0
                                    

Tahun 2002, Daerah hutan Samgupan.

Sebuah bangunan seperti gedung pencakar langit terletak di tengah-tengah hutan Samgupan. Bangunan ini adalah sebuah
"Tempat penelitian", namun para manusia yang tinggal di dalam bangunan tersebut memanggilnya...

"Neraka Yang Tersembunyi".

Beberapa menit kemudian sebuah iringan truk-truk berhenti di depan pintu utama bangunan tersebut. Beberapa tentara turun dari truk dan mereka membuka pintu belakang. Disaat pintu belakang terbuka para tentara menodongkan senapan mereka dan berkata.

"Kita sudah sampai!, keluar semua!!"

Mereka menodong senapan mereka ke kelompok-kelompok manusia yang mereka tangkap. Beberapa manusia yang di todong berkata.

"B-baiklah....mamah...kenapa mereka menodong kita?..."

"Shhh...nak kita akan ikutin perintah mereka dan-"

Salah satu tentara menodong senapannya ke seorang ibu-ibu dan berkata.

"Berhenti ngobrol!!, jalan keluar!"

Ibu-ibu tersebut merasa tertekan dan ketakutan, Ia memeluk anaknya yang perempuan dan melakukan sebaiknya untuk melindungi dari todongan para tentara. Mereka yang keluar dari iringan truk-truk berjalan masuk ke dalam bangunan, kemudian beberapa dari mereka di dorong, bahkan di ancam untuk di tembak jika mereka melawan perintah para tentara.

Para manusia yang tertangkap di masukkan ke dalam sebuah ruangan yang kecil yang hanya ada toilet dan tempat tidur. Mereka yang tertangkap merasa tidak memahami kenapa mereka memasuki bangunan tersebut, namun mereka tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti perintah para tentara.


Sementara di negara Entropy, Kota besar Altern.

Seorang perempuan terbangun dari tidurnya, kemudian Ia berjalan menuju kamar mandi. Perempuan ini membilas seluruh tubuhnya, setelah selesai membilas diri, Ia melihat ke sebuah cermin. Perenpuan tersebut melihat wajah yang anggun, kedua matanya berwarna coklat gelap dan rambutnya yang panjang sebahu dengan tertutupi oleh warna rambut coklat gelap. Ia membilas wajahnya dengan air yang keluar dari wastafel.

Perempuan tersebut keluar dari kamar mandi dan mengenakan pakaiannya yang seperti baju ksatria untuk perempuan, namun dengan tambahan lampu-lampu garis. Baju tersebut di julukin "Ksatria Modern".

Ia melihat tubuhnya lagi di cermin lemari dan menghembuskan nafas.

"Hahhh...waktunya bertemu dengannya..."

Ucap perempuan tersebut.

Ia berjalan keluar dari kamarnya yang terbuat oleh bahan yang bernama "Aluminium", kemudian Ia melanjutkan perjalanan di dalam lorong yang terbuat oleh aluminium. Perempuan tersebut berjalan hingga sampai di sebuah ruangan besar yang dipenuhi oleh manusia-manusia yang mengetakan pakaian Ksatria Modern.

Perempuan tersebut melanjutkan langkah kedua kakinya ke atas tangga aluminium, hingga sampai di depan sebuah pintu yang terbuat oleh kaca yang tertutupi oleh lapisan hitam. Ia menekan sebuah tombol dan sebuah cahaya menyinari kedua mata tersebut. Secara tiba-tiba sebuah komputer membuat suara.

"Ksatria Modern, silahkan masuk"

Pintu kaca terbuka dan perempuan tersebut berjalan untuk masuk kedalam. Ia melihat seorang laki-laki yang memiliki rambut yang panjang sejajar dengan kedua kupingnya, warna rambut seorang laki-laki ini berwarna hitam. Perempuan tersebut menghampirinya dan berhenti di depan hadapan laki-laki tersebut. Laki-laki tersebut memegang sebuah kertas dan melihatnya, kemudian Ia berkata.

Phantom Brogues : Invasi Kedua [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang