Bagian 16

0 0 0
                                    

Kembali ke Irina.

Aku, Tirina dan suamiku berlari ke arah lokasi terakhir tim Taras. Di perjalanan...kita melihat jasad-jasad ksatria yang memiliki rank "conscript", namun beberapa dari mereka juga memiliki rank "knight".

Aku berkata.

I : "para ksatria kita...."

Suamiku berkata.

J : "kalian berdua, lihatlah ke depan!"

Aku dan Tirina melihat ke arah depan  dan melihat seorang perempuan mengenakan baju tempur berwarna hitam sedang duduk di sebuah pohon. Ia memiliki warna rambut berwarna biru dan tubuhnya memperlihatkan luka-luka. Kita bertiga mendekati perempuan tersebut.

J : "oi, apa yang terjadi kepadamu?..."

V : "kita...diserang...oleh covenant..."

I : "apa kamu masih bisa bergerak?"

V : "sedikit...erkg!"

Perempuan tersebut menahan rasa perih dari luka-luka yang berada di tubuhnya.

J : "tch!, Tirina..."

T : "iya, kak jenko?"

J : "bawa dia kembali ke kapal induk, aku dan Irina akan mencari covenant yang membuat kekacauan ini..."

I : "baik"

T : "kalian akan kembali kan?...."

J : "jangan khawatir Tirina, kita pasti akan kembali"

T : "baiklah...hati-hati ya?..."

Aku mendekati Tirina dan mengelus kepalanya dengan tangan kananku.

I : "iyaaa, sekarang bawalah dia, Tirina"

T : "mmmm...kakak..."

Aku mengangkat tangan kananku dari kepala Tirina, kemudian Ia membantu perempuan tersebut untuk berdiri dan berjalan ke arah kapal induk meninggalkan kita.

J : "ayok, istriku kita hentikan covenant ini"

I : "iya..."

Aku dan suamiku berlari lagi ke arah jalan masuk utama laboratoty Cyphon di bagian timur.

Sementara di dalam laboratory Cyphon.

Iyana telah membunuh seluruh ksatria dan ilmuwan-ilmuwan di dalam laboratory, bahkan Ia juga membunuh seluruh tawanan di lantai dasar. Iyana mendengari bisikan Morrigan

M : "ikuti garisnya...."

Penglihatan Iyana menampilkan garis-garis berwarna hitam yang mengarahkannya ke lantai 2 di sebuah ruangan dimana energi brogues disimpan. Disaat Iyana memasuki ruangan tersebut yang terbuat oleh aluminium, kedua matanya melihat sebuah tabung yang memiliki ukuran yang besar di bagian belakang ruangan tersebut.

Morrigan berbisik lagi.

M : "pegang lah cairan tersebut.....seluruh brogues akan tunduk denganmu disaat tanganmu memegangnya...."

Iyana mendekati tabung tersebut dan menyentuh kaca tabung dengan tangan kirinya.

M : "peganglah....kamu ingin mendapatkan keberkatan dari hakim angkasa, bukan?...."

Iyana menundukkan kepalanya, kemudian Ia melihat ke arah depan dan membuat mata pedang di telapak tangan kanan. Iyana mengayunkan mata pedang tersebut dengan sekuat mungkin hingga memecahkan kaca tabung tersebut. Tubuhnya di banjiri dengan cairan brogues dan Iyana berteriak.

Phantom Brogues : Invasi Kedua [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang