Jam 06.00 pagi.
Aku membuka kedua mataku dengan perlahan. Penglihatan ku sedikit kabur, namun perlahan-lahan menjadi jelas. Disaat Aku sudah sbisa melihat dengan jelas, Aku menegakkan tubuhku di atas kasur. Secara tiba-tiba kedua telinga ku mendengar suara...
"Zzzzz...hahh...zzzzz"
Aku melihat ke arah asal suara tersebut, ternyata asal suara tersebut dari Jenko yang menikmati istirahatnya. Aku membuka selimut dengan perlahan dan berdiri dari kasur, kemudian membuka pintu kamar dengan perlahan. Aku melihat sekeliling untuk mencari sebuah telefon rumah, namun Aku tidak melihat adanya telefon rumah di lorong lantai ini. Aku melangkahkan kedua kakiku di lorong untuk mencari telefon rumah. Aku sudah mencari di setiap sudut, namun tetap saja tidak menemukan sebuah telefon rumah di lantai ini.
Aku berfikir.
(Sebaiknya Aku tanya nyonya Yianna...)
Aku lanjut berjalan ke lantai dasar bangunan. Disaat Aku menuruni tangga dan menginjak lantai dasar, nyonya Yianna menyambutku.
Y : "selamat pagi Irina, tidur mu nyenyak?"
Aku menjawab.
I : "ah...pagi Yianna, iya...tidur saya nyenyak"
Kita mulai berbincang.
Y : "Jenko ga lakuin aneh-aneh kan?"
I : "engga, dia menjaga jarak disaat kita istirahat"
Y : "ya ampun..."
I : "mungkin dia hanya ingin saya beristirahat dengan tenang, saya juga menghargai dia memilih pilihan tersebut..."
Y : "hemmm...baiklah"
I : "ngomong-ngomong...apakah ada telefon rumah?"
Y : "oh...itu di dekat jendela kanan, mau nelpon siapa Irina?"
I : "Tu- ehm...pemimpin saya, setiap pagi saya harus melapor dengan dia"
Y : "hmmm...baiklah"
Aku berjalan menuju ke arah tempat telefon rumah, kemudian Aku tekan nomor markas Hikmas. Tidak lama kemudian seorang operator perempuan dari markas Hikmas menjawab telefon.
Ia berkata.
O : "anda terhubung di Ksatria Cyberus, ada yang bisa di bantu?"
Aku menjawab.
I : "Pounder, Irina Izzati..."
O : "mohon menunggu sebentar..."
Aku menunggu sekitar 30 detik, kemudian Ia berkata.
O : "ada yang bisa di bantu, nyonya Irina?"
I : "hubungkan saya dengan Tuan Beydana"
O : "baik...saya akan menghubungkan Tuan Beydana sekarang"
*Tiiiiitttt
B : "bicaralah..."
I : "Tuan Beydana, ini Pounder Irina..."
B : "Ahh...Irina, bagaimana misi mu? Apakah kamu sudah menemukan Jenko?"
I : "saya sudah menemukan Jenko, Tuan"
B : "kerja yang bagus, kapan kamu akan membawanya kembali ke markas?"
I : "sepertinya ada kendala dalam membawa dia kembali, Tuan..."
B : "alasan?"
I : "sebuah mafia bernama 'Gremlin mafia' memburu Jenko, Tuan....dan juga mereka lah dalang yang membuat Jenko keluar dari organisasi Cyberus"
KAMU SEDANG MEMBACA
Phantom Brogues : Invasi Kedua [END]
FantasiZaman Modern telah tiba dan teknologi semakin maju untuk melawan para serangga besar. Para manusia memanggil mereka "Brogues".