ICBWY-01

683 29 6
                                    

Pencinta sese couple,
Maaf aku up ulang, karena banyak yang harus di Revisi..
Huhu selamat membaca🫶🏻

"Seandainya aku bisa menjelaskan matamu dan bagaimana suaramu memberikan keindahan, bagaimana senyummu membuat jantungku berdegup kencang dan bagaimana setiap kali aku bersamamu aku merasa sangat lengkap".

****

Ukiran senyum yang melingkar pada gadis berusia dua puluh empat tahun itu membuatnya semakin cantik. Gadis itu duduk di bangku yang sudah tua seorang diri, ia duduk sambil menunggu seseorang yang sedang beribadah di gedung tinggi yang berada di belakangnya. Yapp sebuah gereja yang berbalut dengan warna putih yang mendominasi. Selama tiga tahun gadis ini menunggu pria yang dicintainya beribadah disana, tanpa bosan gadis itu terus menunggu hingga sang pria selesai menjalankan kewajibannya.

Bukan tanpa alasan setiap minggu pagi Sejeong selalu mengantar Sehun untuk beribadah disana. Ia tidak pernah memasuki gereja itu, ia lebih menunggu di luar gedung itu sambil melihat pemandangan disana.

Sejeong tidak pernah protes ketika ia harus menunggu Cukup lama. Ia selalu menunggu Sehun sampai selesai karena Sejeong tau kekasihnya itu begitu taat dengan tuhannya, sesekali Sejeong menatap gedung tinggi itu. Ada raut kesedihan menyelimutinya namun Sejeong selalu menepis fikiran buruknya ia tidak mau berfikir jauh tentang hubungannya saat ini.

****

Seorang pria bertubuh tinggi keluar dari gereja, ia menatap gadis yang masih duduk menunggunya dengan senyuman, pria itu menghampiri sang gadis yang sepertinya kedinginan.

Sehun berdiri di hadapan Sejeong yang terduduk di kursi, Sejeong mendongakan wajahnya ke arah pria yang begitu dicintainya. Sejong tersenyum menatap Sehun kemudian ia pun berdiri.

"Sudah selesai?"
Sehun mengangguk.

"Maafkan aku selalu membuatmu menunggu".

"Heii. Kenapa begitu, aku akan selalu menunggumu".

Sehun mengelus lembut rambut Sejeong, Sehun membawa gadis itu kedalam pelukannya. Sejeong melepaskan pelukannya perlahan, ia mengusap rahang Sehun dengan lembut.

"Apa do'amu hari ini?". Tanya Sejeong.

"Do'a ku tetap sama. Aku berdo'a jika kita bisa terus bersama hingga maut memisahkan. Sejeong aku tidak bisa hidup tanpamu aku mencintaimu kau tau?". Sejeong mengangguk mendengar ucapan Sehun.

Sejeong menatap manik ketulusan dari Pria yang berdiri di hadapannya. Fikirannya mulai kacau ia memikirkan apakah do'a Sehun akan terkabul, saat ini hatinya bimbang jika mengingat ucapan sang ibu kepadanya waktu itu. Seseorang tidak bisa bersama dengan keyakinan yang berbeda.

"Aku juga mencintaimu Sehun". Sehun kembali memeluk tubuh mungil itu.

Sehun dan Sejeong kembali berjalan menghabiskan waktu nya bersama, hari ini Sejeong libur bekerja ia selalu menghabiskan waktunya bekerja untuk memenuhi kebutuhannya dengan sang ibu, Sejeong bekerja di restoran yang lumayan berkelas ia mendapat gaji bulanan yang lumayan besar cukup untuk membiayai hidupnya saat ini.

Sementara Sehun, ia berbisnis bersama ayahnya. Sehun terlahir dari keluarga berada bahkan perusahaan yang Sehun kendalikan sekarang sudah memiliki banyak cabang. Sejeong yang awalnya ragu terhadap pria itu akhirnya memantapkan hatinya sejujurnya Sejeong pernah berfikir jika dirinya tak layak menjadi pendamping dari seorang Oh Sehun. Namun Sehun bukan tipe pria yang pemilih jika hatinya sudah nyaman Sehun tidak bisa menyembunyikan perasannya.

I CAN'T BE WITH YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang