ICBWY-06

137 14 1
                                    

Happy reading :)


"Bagaimana bisa kita satu rumah, sedangkan rumah ibadah saja kita berbeda.
Namun saat aku mengadahkan tanganku dan dia mengepalkan tangannya, kita masih mengucap do'a yang sama. Tuhan aku mencintai umatmu".

****

Lanjutan part sebelumnya..

"Maafka aku". Lirih pria yang kini seperti menyerah dengan keadaan.

Sejeong yang masih terisak tak mampu menatap pria yang kini ada dihadapannya. Sekian lama menjalankan hubungan, baru kali ini Sehun memperlakukannya seperti ini.

"Sudah lah Sehun aku butuh waktu untuk sendiri".

Dengan cepat Sejeong membuka pintu mobil kemudian ia keluar dari mobil itu, Sehun yang ikut melihatnya pun kaget dan iapun mengikuti gadis itu.

"Sejeong!! Kau mau kemana". Teriak Sehun.

Sehun berlari dengan kaki panjangnya, ia mampu mengimbangi langkah Sejeong yang begitu cepat tanpa mendengarkan teriakan Sehun, Suara dentuman petir terdengar begitu kencang, membuat keduanya menoleh ke arah langit yang cukup gelap. Air hujan pun seketika turun membasai keduanya.

"Sejeong maafkan aku, pulanglah bersamaku".

"Sehun lepaskan, aku butuh waktu". Ucap Sejong.

"Kita bisa bicarakan ini baik-baik".

"Sehun cukup, aku sudah lelah Sehun..".

"Apa maksudmu". Suara Sehun kembali meninggi dengan derasnya hujan mereka terus berdebat.

"Sehun aku butuh waktu, Sebaiknya kita tidak perlu saling menemui lagi".

"Tidak !! aku tidak mau, kau gila? Kau ini kenapa?". Tanya Sehun seraya menggoyangkan tubuh Sejong.

"Sehun ini yang terbaik".

"Aku tidak mau, pulanglah bersamaku, maafkan aku". Ucap Sehun dengan penuh permohonan

Sehun menundukan wajahnya, tubuhnya roboh di hadapan Sejeong yang juga fikirannya sangat kacau. Sehun menjongkokan dirinya dihadapan gadis itu. Sungguh ia menyesal dengan apa yang sudah ia perbuat.

"Sehun pulanglah, biarkan aku sendiri".

"Tapi Sejeong aku tidak bisa meninggalkanmu di tengah hujan deras seperti ini".

"Sehun aku tidak apa-apa tolong pahami aku".

"Sejeong please..".

Sehun menggenggam tangan Sejeong begitu erat, namun gadis itu perlahan melepaskan genggaman pria yang menangisinya. Sejeong berjalan mundur kemudian ia berlari meninggalkan Sehun disana.

Sehun berteriak ia benci dengan keadaan seperti ini, Sehun hanya takut jika Sejeong meninggalkannya.

Sejeong berjalan sendirian, dengan pakaian yang sudah kuyup gadis itu terus menyusuri jalanan kota Seoul. Entah kemana gadis itu akan pergi.

I CAN'T BE WITH YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang