ICBWY-12

209 16 0
                                    

Happy reading...

"Kita tidak akan pernah menjadi satu, Tapi jika suatu hari kau berkata
Aku mencintai tuhanmu, bawa aku bersamamu. Mungkin kita akan bersama selamanya".

*****


Hujan lagi-lagi membasahi kota Seoul, Langit yang cukup gelap membuat Sejeong menatap nya sebentar kemudian kembali memalingkan wajahnya. Sejeong mengedipkan matanya dan berfikir sebentar apa semua yang ia jalani selama ini pada akhirnya tidak akan sia-sia?

Fikirannya kembali menggoyahkan naluri yang awalnya tenang menjadi sebuah kecemasan. Sejeong memutar tubuhnya dan melihat buku tebal yang menganggur di meja nakasnya. Sambil menaikan kedua bahunya yang seperti kedinginan Sejeong kembali duduk di ranjangnya dengan menggenggam buku tebalnya.

Lembar demi lembar mulai dibuka, Membaca tulisan yang belum di baca sebelumnya tangannya terhenti sambil memainkan ujung kertas yang mulai ia lipat kemudian ia buka kembali.

Senyuman samar terlihat kala membaca apa yang dilihatnya. Kadang-kadang buku yang Sejeong miliki adalah buku yang sering kali menamparnya dengan kenyataan seolah setiap bait kata yang keluar dari buku itu, adalah kenyataan.

Namun kenyataan yang menampar dirinya tidak merubah apapun semuanya tetap sama, Kata-kata yang sering ia baca hanya untuk menenangkan dirinya saja. Tapi pada dasarnya sampai saat ini Sejeong terus di ikuti rasa gundah.

"Terkadang tuhan hanya mempertemukan bukan mempersatukan".

Salah satu kalimat yang keluar dari buku itu selalu membuat Sejeong berfikir keras. Nyatanya semua yang ditulis disana Sejeong merasakannya, sempat beberapa kali Sejeong ingin membuang buku itu namun hasilnya ia pungut kembali entah apa yang membuatnya seperti itu, mungkin sekarang gadis itu sudah bisa menahan dirinya menerima keadaan pahit yang datang padanya.

Suara gemuruh kilat begitu kencang, Sejeong menutup bukunya. Gadis itu memeriksa ponsel yang begitu sepi tanpa notifikasi dari siapapun.
Sejeong mencoba menghubungi Sehun, Mungkin pria itu sekarang sedang bekerja tidak ada salahnya.

Sebelum Sejeong menghubunginya, Ternyata Sehun lebih dulu menghubungi Sejeong dengan mengajaknya Vidio call. Sebenarnya gadis itu enggan menjawab panggilan Sehun, karena saat masalah kemarin Sehun belum mencoba lagi meminta maaf padanya. Pria itu hanya mengirimi pesan tanpa berkata apapun, namun karena cinta Sejeong begitu besar padanya seolah dia melupakan masalah itu dan mencoba ikhlas.

Sejeong masih terdiam, menatap layar ponsel yang sejak tadi berdering. Hari ini Sehun tidak ada mengiriminya pesan, namun saat Sejeong akan menghubunginya pria itu lebih dulu menghubungi dirinya entah suatu kebetulan atau hal lain, Sejeong menghela nafasnya sebentar. Kemudian sejeong menjawab panggilan Sehun.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I CAN'T BE WITH YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang