ICBWY-08

134 16 0
                                    

Happy reading ...


****

"Aku menjagamu lewat do'a, menitipkanmu setiap hari pada yang menciptakanmu. Bisa apa aku tanpanya? Dia adalah pemilikmu yang sejati, aku sedang terus meminta izinnya untuk terus bisa meminjamu dan membuatmu bahagia sebelum tuhan kembali mengingatkanku jika dirimu tidak bisa aku miliki seutuhnya".

****

Hari ini Sejeong memilih cuti ia tidak keluar dari kamarnya. Melihat itu Hyeon dan Jihyo sedikit cemas dibuatnya, Semalam Jihyo menginap dirumah Sejeong atas keinginan Hyeon. Hyeon meminta tolong pada gadis itu agar tidak meninggalkan Sejeong sendirian.

Hyeon sudah mendengar semua cerita dari Jihyo. Tentang Obrolan Sehun dan Baekhyun. Ia pun sedikit kaget dengan pernyataan pria itu. Namun ia tidak bisa menyalahkan Sehun, Karena mungkin Sehun mencintai tuhannya.

"Jihyo ibu selalu berkata padanya, Jika ia jangan terlalu melibatkan perasaanya terlalu dalam".

"Ibu tidak mungkin, Sejeong menjalin hubungan ini begitu lama. Pasti seluruh
hidupnya begitu mencintai pria itu".

"Bagaimana ini Jihyo, Ibu tidak mau Sejeong terluka".

"Ibu tidak apa-apa, Aku akan terusa berada di samping Sejeong".

"Terimakasih Nak.."

Jihyo berusaha terus mengetuk kamar itu, Setelah sekian lama Sejeong membuka pintunya. Dengan wajah yang sembab dan rambut yang cukup berantakan membuat Jihyo menghela nafasnya. Jihyo masuk dengan nampan bawaannya. Gadis itu belum sarapan sejak pagi, sekarang waktu sudah menunjukan pukul 14:00KST.

"Sejeong makanlah, kau jangan seperti ini".

Sejeong hanya diam tatapannya kosong, Sehun tidak mengetahui sekarang keadannya begitu hancur, Semalam pria itu hanya pamit pulang karena Hyeon mengatakan Jika Sejeong tertidur.

Jihyo yang memperhatikannya sungguh tidak tega, Gadis itu begitu kacau. Dia menahan semua kesedihannya sendiri.

"Sejeong".

Jihyo menggenggam tangan gadis itu, membuat Sejeong menoleh ke arahnya dengan air mata yang tak bisa terbendung lagi Sejeong menangis dihadapannya. Jihyo duduk disamping gadis itu kemudian Jihyo menyandarkan kepala Sejeong dibahunya.

"Menangislah, Tak apa menangislah agar kau sedikit tenang".

"Jihyo aku tidak sanggup".

"Apa yang membuatmu tidak sanggup?"

"Hubungan ini".

"Jika kau lelah beristirahatlah dari hubungan yang belum pasti ini". Ucap Sejong.

Sejeong lagi-lagi menenggelamkan wajahnya, Jihyo yang ikut bersedih hanya bisa menenangkan Gadis itu.

"Sejeong percayalah setelah kesedihan makan akan datang kebahagiaan".

Sejeong melepaskan pelukannya. Terlihat ia menghapus air mata dengan jemarinya. Sejeong menatap Jihyo disana.

I CAN'T BE WITH YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang