Sosok itu masih terdiam di hadapan Cafe yang perlu dia datangi itu. Bukan karna apa, tapi dirinya masih memandang pelayan cantik yang sedang berkerja dengan ramahnya melalui kaca transparan itu. Dia terpana.
Tidak dia sangka bahwa dia bakalan ketemu bidadari di cafe langganan teman nya itu. Dia tanpa sadar memasuki cafe itu.
🐥🐥🐥🐥🐥
Jeongwoo menghiraukan bacotan yang sejak tadi lagi keluar dari mulut teman nya, Haruto. Sambil menunggu junghwan mereka sudah memesan beberapa kue yang mereka kira Junghwan bakalan suka.
Soalnya oknum itu dipaksa kesana. Ya dipaksa. Jeongwoo jadi kesal kalo Junghwan udah ga mau keluar main. Katanya ga asik berdua doang sama haruto. Makin kesal dia kalo Haruto udah mulai membacot kayak biasa.
Jeongwoo menghela nafas, haruto dari tadi sok bicara tentang sesuatu yang sama sekali Jeongwoo ga ngerti. One-sided love aja ga ngebikin jeongwoo secapek ini. Dia menoleh ke arah bunyi bel yang kedengaran menandakan seseorang telah memasuki cafe.
Melihat Junghwan, Jeongwoo automatis melambai tangannya, mengira bahwa temannya itu akan menghampiri. Dia berkerut. Aneh dengan Junghwan yang keliatan malah mendekati seorang pelayan di sana.
"permisi kak, nama aku Junghwan, panggil aku sesuka kakak aja. Salam kenal, kakak lucu deh,mau ga jadi pacar aku?"
Jeongwoo ternganga, dia kaget. Junghwan kalau mau modus juga, kayaknya terlalu cepat deh. Ngegasnya ga main-main. Haruto aja bisa terdiam.
Bahkan suasana riuh cafe itu serta-merta sepi. Junghwan masih memandang pelayan itu dengan mata berbinarnya. Pesona nya dapat memukau Junghwan untuk terus menatapnya.
Bukannya menjawab, pelayan itu hanya terkekeh walau awalnya juga dia sedikit kaget disamperin tanpa aba-aba begitu. Malah diajak ngejalin hubungan yang lebih dari teman atau kenalan.
Dia menghulur tangannya. Junghwan segera menggapai tangan itu.
'halus dan kecil' kalimat yang keluar dari fikiran Junghwan sekarang.
.
"salam kenal juga j-.....
junghwan kan? junghwan bisa panggil aku yoshi aja," mengakhiri balasan perkenalan itu dengan senyuman manis nan imutnya, Junghwan masi terpaku sembari menggenggam tangan halus itu.
'Jantung tolong kawal denyutan lo. Gue ga mau mati sekarang. Kakak manis belom nerima gue jadi pacarnya,' lagi-lagi junghwan bermonolog sendiri di fikirannya.
Tanpa di sadari dia ditarik oleh Jeongwoo. Hanya berjalan mengikuti. Jeongwoo berkali-kali ngucapin kata maaf kepada Yoshi. Dan Yoshi hanya nanggepin nya dengan senyuman.
Kembali pada realiti, Junghwan tau dia sudah jatuh cinta.
Cinta pandang pertama. Love at the first sight.
Dulu...
Dulu Junghwan enggak percaya adanya cinta pandang pertama itu. Bahkan dia berfikir, cinta hanya hal yang konyol untuk di alami.
Namun kayaknya tuhan ingin membuang persepsinya pada "apa itu cinta?" Baginya. Junghwan fikir dia akan menolak jika dia mungkin bakal suka pada seseorang.
Kalau sosok yang disukainya seperti Yoshi,
Untuk berkata tidak juga Junghwan ga sanggup.
Sosok manis dan lucu, wajah bak bidadari. Langkahnya sopan, ramah dan tidak lokek senyuman. Sungguh tuhan mau memberi Junghwan karma atas segala apa yang dia fikirkan tentang cinta.
Walau begitu.
Junghwan ingin berterima kasih juga memohon.
'Tuhan, kalo udah kasi cinta yang kayak gini, jangan di ambil lagi ya? Sayang banget bakalan bucin hamba mu ini.'
Hai guys aku kembali dengan hwanshi/jungshi/yohwan book.Setiap chapter bakalan pendek pendek aja. Kayak keseharian Junghwan yang suka gangguin Yoshi di cafe.
Ga tau gimana update nya. Nanti baca aja di discription. Makasih buat waktu nya.
Begini dulu sampai ketemu lagi.
Dadahhh <3
-gurt
KAMU SEDANG MEMBACA
The Waiter's Cafe [slow Update]
Fanfictionkehidupan si J yang hanya berpaksikan Y, pelayan di Cafe yang sering dia kunjungi. warning •bxb •fluffy •shortchap •homophobics plis go ;D •jangan salpak Junghwan dom Yoshi sub Hwanshi area<3 Start: 210823