iv

160 31 5
                                    

Junghwan memarking mobilnya seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Junghwan memarking mobilnya seperti biasa. Dia melangkah ke arah cafe lalu membuka pintu itu menghasilkan bunyi dentingan bel.

Netra nya dari mula sudah terpaku pada Yoshi yang sedang mengambil pesanan. Tapi tidak mendekati cowo manis yang sedang sibuk itu, Junghwan hanya mendudukkan diri di meja kosong.

Dia udah dikabarin oleh Yoshi bahwa pemilik cafe bakal datang memantau. Mereka akan lebih sibuk dari biasanya karna ya Junghwan juga enggak tahu. Kata Yoshi lagi, hal ini juga gak serius amat kok.

Cuman ya mau nunjukin kinerja yang bagus aja. Kan yang mau dateng itu bos mereka. Dan Junghwan sebagai calon pacar yang baik gak mahu mengganggu Yoshi hari ini. Tapi .... liat aja deh nanti gimana.

Yoshi sama Junkyu masih gak sadar tentang keberadaan Junghwan di sana. Junghwan sih maklum maklum aja. Dia ke cafe juga sebagai pelanggan kan?

"Permisi,"

Fokus pada benda persegi ditangan nya teralih dengan kedatangan tiga orang cewe. Junghwan perlahan mengangkat pandangan melihat pada 3 cewe itu. Dia hanya mengedip mata polos.

Dan itu membuat cewe-cewe itu terpekik gemes. "Kamu sering ke sini ya?" Tanya salah seorang dari mereka. Junghwan mengangguk kekok. Kemudian menundukkan kembali pandangan nya.

"Jadi kamu pasti tau soal menu yang ada di sini kan?" Junghwan mengangguk lagi.

Dia udah berkeringat. Tangan nya diremas melampias rasa panik. Anak matanya bergetar seiring otaknya menenangkan detak jantung yang melaju. Junghwan entah kenapa selalu diserang panik ketika dikelilingi manusia berlawanan gender.

Apa ya? Masalah trauma atau gimana Junghwan juga gak tau. Emang sejak dini begitu. Karna hal itu juga Junghwan mengelak untuk berteman dengan cewe.

"Kami duduk sama kamu ya?" Tidak sempat pun Junghwan mahu menggeleng. Mereka udah berada di sekelilingnya. Mengisi tempat kosong di sekitar Junghwan. Dan itu membuatkan Junghwan merasa sesak. Dia makin gelisah. Badan nya semakin berkeringat.

"Kamu kok gementaran sih. Lucu banget," kata salah seorang dari mereka. Cewe itu mengangkat tangan nya seperti ingin menyentuh pipi Junghwan di sana. Junghwan tergidik. Matanya dikernyit takut akan sentuhan itu. Menunggu lama namun tiada apa kunjung datang.

Junghwan membuka matanya. Melihat ada seseorang yang menahan lengan cewe itu dari mendekati Junghwan. Dia, laki laki itu tersenyum manis kemudian melepaskan lengan cewe itu.

"Mbak semua, ini saya mau duduk dimana ya? Kasian teman saya dari tadi nunggu saya aja," mereka bergegas bangun dari sana. Memohon maaf atas kesalahan itu lalu pergi dari sana.

The Waiter's Cafe [slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang