x

169 24 0
                                    

Dia di sana sedang menunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia di sana sedang menunggu. Terduduk manis sambil mengetuk jarinya pada meja. Dengan tangan kirinya dijadikan tumbal dagu. Bosen dengan ketukannya, dia kemudian mencapai senduk kecil di cangkung tehnya. Memutar acak menjadikan putaran pada teh bunga itu.

Dia menunggu seseorang. Seseorang yang memintanya untuk berjumpa. Entah untuk apa dan siapa. Yang dia pasti, dia hanya mengikuti kata hatinya, yang berkata bahwa dia perlu ketemu sama orang itu. Orang yang menghantar pesan melalui wa padanya.

"halo, "

Dia dengar itu, lalu mengangkat wajahnya. Ekspresi nya berubah tidak senang. Dia melihat orang dihadapan nya kesal. Menunjukkan tatapan tajamnya bak harimau belang. Dia tidak menyangka bahwa orang ini yang telah memintanya kemari.

Kalau saja dia tahu dia tidak mau juga datang ke cafe jauh sebatu dari kosnya. Hanya untuk berjumpa sama orang yang masih berdiri memandangnya dengan senyuman canggung itu.

"aku duduk ya? " tanpa menunggu persetujuan dari dia. Orang itu langsung menempatkan diri pada kursi kosong dihadapannya. Sekali lagi tatapan tidak suka dia hadiahkan pada orang itu. Sungguh tidak sopan. Itu yang dia fikirkan.

"santai aja natap nya kak, " Dia mendengus setelah orang itu dengan sok asik nya berkata begitu padanya. Orang itu malah terkekeh lucu. Dia mendakap tangan pada dada. Memberikan pandangan sinis lalu menyandar pada sandaran kursi tersebut.

"ada hal apa sampai kamu mau ketemu sama saya? " itu ayat pertama yang Yoshi keluarkan. Sebagai kalimat pertanyaan tanda tidak suka. Bukan kah sudah jelas pada riak wajahnya. Orang itu pula terkekeh kembali.

"formal banget kak. Mau uas ya? "

Sekali lagi dia mendengus kasar. Secara nyata dan jelas dia tidak menyukai keberadaan orang itu disini. Namun dia yang bersetuju untuk kemari. Lalu apa haknya untuk berkata bukan bukan pada orang itu pula. Kalau dari awal dia tidak mahu. Dia bisa berkata tidak.

Di sini malah dia yang salah secara besar nya karna dia yang begitu saja ingin mempercayai orang asing yang memberi pesan aneh padanya.

"kak aku mau jelasin soal masalah hubungan kakak, "

"loh itu hubungan saya sama kamu apa hubungan saya sama pacar saya?"

"kak yo, "

"panggil saya Yoshi. Kamu tidak berhak memanggil saya dengan nama panggilan itu, "

Oya menghela.

"iya kak yoshi,"

Wajah nya tampak puas hati.

"kak Yoshi. Aku mohon buat dengar penjelasan dari aku. Secara tak langsung aku juga salah satu akar dari masalah hubungan kak Yoshi sama Juju, "

"bisa kamu panggil pacar saya dengan nama penuh nya tidak? Sangat mengganggu buat saya mendengar kamu memanggilnya begitu lagi, "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Waiter's Cafe [slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang