Matius 6:25 (TB) "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?"
Perasaan khawatir itu wajar. Tapi khawatir yang berlebihan itu membuat kita selalu memiliki pemikiran dan spekulasi jelek dalam kehidupan kita sendiri.
Apa lagi manusia tidak lepas dari kebutuhan pangan dan papan. Dimana mereka harus memenuhi kebutuhan makan minum, pakaian apa yang pakai, apa yang kita perlukan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Ini terkadang membuat kita merasa tidak sejahtera, tidak merasa puas dengan yang kita miliki. Khawatir tidak akan membuat kita dapat bersyukur dengan pemberian Tuhan.
Kita akan khawatir, jika ini tidak terpenuhi, bisa jadi saya akan seperti ini. Lah tapi kalau saya tidak memakai baju itu, saya tidak akan terlihat cantik. Saya harus makan di restoran bintang lima, agar saya tetap menjaga kesehatan saya. Dan masih banyak hal yang membuat kita khawatir akan kekurangan sesuatu.
Padahal Firman Tuhan sudah menekankan bahwa bukankah kehidupan lebih penting dari makan dan minum? Jadi untuk apa kita khawatirkan soal makan minum. Kalau Tuhan yang bisa berpuasa selama 40 hari 40 malam saja tidak cemas dengan apa yang akan dia makan, sedangkan kita, hanya karena hari ini makan siang dengan lauk sayuran kita malah bersungut sungut. Dimana rasa terima kasih kita?
Dan Firman Tuhan mengajarkan kita bahwa bukankah, tubuhmu lebih berharga dari pakaian yang kamu pakai? Dari sini saya mendapat pesan bahwa kita akan merasa cantik dan ganteng jika kita menghargai tubuh kita yang Tuhan berikan. Pesona kecantikan mu tidak dinilai dari berapa banyak juta uang yang kamu keluarkan. Melainkan pesona kecantikan mu terpancar ketika kamu menghargai tubuh yang merupakan ciptaan Tuhan dengan tidak khawatir dan merasa insecure dengan apa jenis pakaian yang kamu pakai.
Ada satu bagian kehidupan yang Tuhan tekankan dalam bagian firman ini, yaitu : sukacita dan hidup yang berarti.
Di dalam Tuhan bukan hanya berbicara tentang mati masuk sorga, tapi juga tentang sukacita yang di alami selama ada di dunia, karena percaya akan penyertaan Tuhan.
Sukacita di dalam Tuhan tidak mampu di hambat oleh masalah dan pergumulan. Sebab janji Tuhan, Ya dan Amin, sehingga ada badai sekalipun sukacita anak-anak Tuhan tidak sedikit pun berkurang. Dengan sukacita itulah membuat kasih kita kepada sesama tidak hilang meskipun dalam pergumulan, sehingga kita tetap berarti bagi orang lain.
Tetap andalkan Tuhan
Karena hidup itu hanya di dalam Tuhan.God bless you :)
KAMU SEDANG MEMBACA
RENUNGAN FIRMAN TUHAN [Selesai]
SpiritualSYALOM! SELAMAT SINGGAH, DILAPAK KHUSUS AYAT DAN PEMBAHASAN FIRMAN TUHAN. SEMOGA BISA MEMBERI INSPIRASI UNTUK KALIAN YA >_< God bless Us