※ Earth ※

285 45 6
                                    

Ivy mengerjapkan matanya, lehernya terasa pegal karena dia tidur bersandar pada pohon. Ini masih terlalu pagi untuk Ivy bangun bahkan matahari saja belum muncul. Oh ya, di Narnia memang ada matahari, namun matahari itu selalu tertutupi oleh awan. Sehingga warga Narnia sama sekali belum pernah melihat sang surya tersebut.

Ivy memasukkan buku tentang bumi yang ada dipangkuannya ke tas miliknya. Dia berdiri, dan menepuk celana belakangnya karena ada salju yang menempel. Ivy mengangkat tas dan menaruh pegangan tas itu pada pundaknya.

Ivy berbalik menatap pohon beringin yang sudah menjadi tempat saat dirinya dan teman-temannya mengalami susah dan senang. Ivy memeluk batang pohon itu, meski tak sepenuhnya.

"Maaf ya, pohon. Ivy harus pergi, supaya Ivy tak merasakan lagi depresi. Sampaikan salamku pada Fresca dan Joel ya, semoga kita bertemu lagi. Tapi sebelumnya maaf lagi, aku menyakiti dirimu." Ivy mengambil pisau kecil yang ada dia simpan dibalik bajunya, membuat wajah dengan senyuman di batang pohon itu. (Spt logo kumon☺︎︎)

Seakan mengerti perasaan Ivy, pohon itu menjatuhkan daun dan mendarat dikepala Ivy. Dia mengambil daun itu lalu memasukkannya kedalam tas.

"Aku akan simpan ini, sebagai ucapan perpisahan kita." Ivy tersenyum, lalu pergi dari sana.

Sampai dipenyimpanan kereta kuda yang selalu pergi ke bumi untuk membeli makanan, Ivy melihat ke sekitar, tidak ada siapa pun disana. Huh syukurlah. Dia kembali mengendap-endap layaknya maling yang takut tertangkap.

Ivy masuk ke dalam kereta itu dan menutupi tubuhnya dengan karung yang sangat besar, mungkin karung itu cukup untuk dua orang. Ivy tak henti-hentinya merapalkan do'a agar dia tak terciduk oleh orang lain.

Butuh dua jam lamanya untuk mendengar suara kuda mendekat, bersama sang kusir. Ivy hanya diam, menyimak percakapan antara paman Sam dengan seorang lagi yang Ivy tak tahu. Kenapa bisa mengenal itu paman Sam? Karena Ivy mempunyai ingatan yang tajam, apalagi ini paman Sam yang telah memberinya informasi tentang bumi.

"Kenapa kereta ku terasa berat ya? Tak seperti biasanya?" tanya seseorang itu pada paman Sam. Ivy menahan nafas ketika seseorang itu ingin membuka tirai kereta.

"Cepatlah pergi, mungkin kau masih lelah sehingga kereta ini menjadi agak berat menurutmu." Ivy mengembuskan nafasnya, lega. Ia bersyukur ada paman Sam yang memperingati seseorang itu.

"Baiklah." Seseorang itu —ah, kita sebut saja dia, paman Aru yang usianya lebih muda dari paman Sam. Paman Aru memecut kudanya hingga menjauh dari sana.

Di buku dijelaskan bahwa ingin pergi ke bumi tanpa membawa tanda pengenal, maka jawabannya adalah, tubuh orang itu harus tertutup atau terhalang sesuatu hingga tak terdeteksi oleh portal.

Dan Ivy memilih untuk masuk ke dalam kereta ini karena keretanya berbentuk kotak seperti mobil box, dan pintunya hanya berupa kain, itu memudahkan Ivy untuk keluar saat di bumi nanti.

Ivy mendengar suara penjaga yang menyuruh paman Aru untuk hati-hati, tanpa memeriksa keretanya terlebih dahulu. Sepertinya, Ivy rasa keberuntungan selalu berpihak padanya, hehe.

Tiba-tiba Ivy merasakan jantungnya berdetak cepat, tubuhnya seperti dilayangkan, nafasnya memburu. Apa dia sudah memasuki portal? Sepertinya begitu, karena itu berlangsung selama sepuluh menit.

'Sepertinya inj sudah di bumi,' batin Ivy.

Dia memberanikan diri untuk mengintip dibalik tirai yang agak transparan. Tersenyum lebar karena tebakannya itu memang benar.

Ketika kereta berhenti, karena paman Aru sedang berbicara dengan penjaga pasar. Sekedar info, mereka yang mengenal warga Narnia, hanya tau bahwa warga Narnia itu adalah warga yang tinggal di desa terpencil yang datang ke pasar untuk memenuhi kebutuhannya di desa.

Winter GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang