Mohon tandai kalo ada yang typo yaa, boo
Hope u enjoy🤗Sore ini, Felix dan Ivy sedang berada di paviliun. Ivy akan menunjukkan gaunnya yang masih bagus dan belum dipakai, kepada Felix.
Keluar dari kamar, Ivy membawa setumpuk gaun yang berwarna-warni, ada yang putih, ungu, hijau, dan lain sebagainya.
"Coba pakai yang menurutmu paling bagus."
Ivy memilih gaun yang paling bawah tumpukkannya. "Yang ini?"
"Ya, pakai sana." Felix tak melihat gaun yang Ivy tunjukkan, dia fokus pada tontonannya di televisi.
Kemudian Ivy pergi ke kamar dan mencoba gaun tersebut.
"Bagaimana?" Ivy keluar dari kamar dengan dress yang sangat bagus menempel di tubuhnya.
Felix menoleh, dia tercengang, terpana akan kecantikan Ivy. Namun dia juga gagal fokus karena dada Ivy sedikit terumbar.
Tanpa sadar, Felix menghampiri Ivy dan menatapnya, masih dengan ekspresi tercengang. Dia melirik Ivy dari atas sampai bawah.
Felix tersadar saat dia tau bahwa dress yang dikenakan Ivy itu pendek.
"Menurutmu bagaimana? Bagus?" Ivy tersenyum.
"Ya, cantik."
'Kamu yang cantik maksudnya.' lanjutnya dalam hati.
"Tapi, ini terlalu pendek. Aku tak suka pahamu yang ter-ekspos begitu, apalagi bahu kamu terpampang jelas sekali. Kamu mau? Nanti lelaki hidung belang memerhatikan kamu terus, lalu kamu dibawa sama dia?" ujar Felix.
Padahal yang terus merhatiin Ivy tuh dia sendiri, jadi secara tidak langsung Felix mengatakan dirinya hidung belang.
Ivy menunduk melihat ke bawah. Memang dress miliknya sangat pendek, tapi menurutnya ini dress yang paling bagus. Tapi lagi, nanti kalau ucapan Felix benar adanya, bagaimana?
"Lalu aku harus pakai dress yang mana?"
Felix berbalik, melihat-lihat gaun yang tadi Ivy bawa. Kenapa dress Ivy semuanya pendek? Apa tidak ada yang lebih panjang gitu? Felix sangat bertanya-tanya di pikirannya, bisa stress dia hanya karena memilih gaun.
Dan akhirnya, Felix lebih memilih menelpon mamanya untuk merekomendasikan dress yang sopan untuk Ivy.
"Dress Ivy pendek semua, ma."
"Ya sudah, tidak apa-apa kalau pendek. Ivy juga tidak ada masalah kan?"
"Ya dia baik-baik saja, tapi aku tak mau."
"Kamu ini ya! Sebentar mama ke situ, tunggu dulu." Nyonya Varsha mematikan telponnya langsung.
"Kamu tunggu dulu, mama mau membawa dress untukmu." Ivy hanya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Girl
FantasiaIvy diusir dari rumah karena telah lancang menolak lamaran seseorang yang sangat berpengaruh di kota Narnia, Rudolph. Ivy menolak mentah-mentah lamaran itu dihadapan Rudolph sendiri. Ivy memang warga Narnia biasa, tapi kekuatan dia tak main hebatnya...