"Apa kau membawa semua perlengkapannya? Ibuku memberikanku bekal banyak, nanti kita makan sama-sama ya." Fresca hanya mengangguk mendengar ucapan Joel.
"Kau kenapa?" tanya Joel memastikan.
"Aku jadi rindu dengan Ivy, sudah seminggu lebih tak ada kabar sama sekali dari dia. Kemana dia perginya? Kak Rin juga semakin hari sifatnya semakin dingin, apalagi bibi Eira yang seringkali jarang ada di rumah."
Joel ikut duduk di samping Fresca, ngomong-ngomong sekarang mereka sedang berada di bukit Freezwood.
"Aku juga sama, Fresca. Tapi mau bagaimana lagi? Kita sudah mencari Ivy ke seluruh Narnia, tapi tetap saja tak ada. Bahkan teman kita yang ada di musim lain juga tak mengetahui keberadaan Ivy." Fresca hanya terdiam mendengar ucapan Joel.
"Jangan patah semangat! Sekarang sudah jam delapan, pasti murid-murid sudah berkumpul di sekolah, ayo!"
Mereka berjalan menuju sekolah. Ya, hari ini mereka berangkat ke bumi. Setelah disetujui oleh pihak Kerajaan untuk berlibur ke bumi, kepala sekolah dan para guru langsung merencanakan kapan pemberangkatannya.
Setelah sampai di sekolah. Mereka ikut berbaris dibarisan murid-murid.
"Semuanya sudah berkumpul ya? Kita hanya akan menghabiskan dua hari satu malam di sana. Saya tak mau mengambil resiko dengan berlama-lama di tempat yang bukan milik kita. Ingat lagi aturan-aturan yang guru kalian bilang, jangan sampai kalian melanggar aturan tersebut jika tak ingin mendapat konsekuensi yang berat. Baiklah, mari kita pergi."
Ada enam kereta yang disewa oleh pihak sekolah. Lima kereta untuk murid-murid yang di mana satu kereta terdapat sepuluh murid, tidak usah khawatir tidak muat, karena keretanya cukup besar. Dan satu kereta lagi untuk para guru.
"Aku khawatir tak bisa melewati portal," ujar seorang murid yang di samping Fresca.
"Apa sudah sampai?" bisik Joel, dia bersembunyi di balik ransel besarnya. Pasalnya di dalam kereta ini gelap, dan Joel tak suka kegelapan. Itu membuatnya selalu membayangkan hal-hal yang menyeramkan.
"Melewati portalnya saja belum," jawab Fresca.
"Bagaimana kau tau kalau kita belum melewati portal?"
"Ya kau rasakan saja, kereta ini masih berjalan di atas salju," jawab Fresca dengan nada kesal. Joel pun terdiam dengan jawaban Fresca.
"ASTAGA!" Para murid berpegangan satu sama lain, karena mereka merasa diajak terbang oleh kereta ini. Lalu menghela nafas saat merasakan kereta menapak lagi pada daratan.
Karena perjalanan menuju penginapan cukup jauh, mereka tertidur di dalam kereta box ini.
"Hei, kalian bangun!" Seorang guru membangunkan murid-murid yang tertidur di kereta.
"Sudah sampai, ayo bangun. Kita makan dahulu," lanjut Mr. Edho.
Para murid kini sudah berkumpul di sebuah rumah. Beberapa di antaranya heran, kenapa mereka menginap di rumah? Kenapa tidak di penginapan saja? Kan biaya sewanya lebih murah.
Beberapa murid juga merasa senang, karena hawanya sangat sejuk dan salju yang mereka pijak sangat lembut dibandingkan dengan salju yang ada di Narnia.
"Apa kalian membawa bekal? Kalau bawa, silakan makan, kalau tidak bawa sini ke hadapan Miss. Untuk sebelumnya kita makan di luar saja dulu, karena di dalamnya masih dibereskan."
"Miss!" Seorang murid mengangkat tangannya.
"Iya?"
"Kenapa kita menyewa sebuah rumah? Bukannya penginapan lebih murah daripada rumah ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Girl
FantasyIvy diusir dari rumah karena telah lancang menolak lamaran seseorang yang sangat berpengaruh di kota Narnia, Rudolph. Ivy menolak mentah-mentah lamaran itu dihadapan Rudolph sendiri. Ivy memang warga Narnia biasa, tapi kekuatan dia tak main hebatnya...