※ Bodyguard ※

262 43 4
                                    

"Kalau saja bibi tidak mengusir Ivy, pasti kak Rin tak akan begini," ujar Fresca melihat kondisi Rin di pintu kamarnya. Pasalnya, dari semalam Rin terus menangis dibalik bantal sampai pagi sekarang.

"Jika kalian tak mau membantu, sebaiknya pergi saja. Dari pada membuatku tambah pusing." Eira mendelik pada Fresca dan Joel.

Joel menghela nafas sedikit kesal, kenapa Eira keras kepala sekali sih?

"Baik, kami akan membantu bibi. Tapi sebelum itu, kami minta izin untuk membawa kak Rin keluar. Semoga saja dengan jalan-jalan pagi bisa menghilangkan kesedihan kak Rin," ucap Joel.

Eira memikirkan ucapan Joel sebentar lalu mengangguk. "Baiklah, jangan lama-lama." Eira berlalu dari sana dan pergi ke kamarnya sendiri.

Fresca memasuki kamar Rin dengan Joel. Sempat Fresca dan Joel bertatapan, bagaimana caranya untuk mengajak Rin jalan-jalan? Sedangkan, Rin keluar kamar saja tidak mau.

"Kak?" Fresca memegang bahu Rin, namun langsung ditepis oleh Rin.

"PERGI!" Fresca dan Joel bersamaan berjengit kaget mendengar teriakan Rin.

"Kak, kita ke Ivy yuk?"

Joel membulatkan matanya, Fresca ini selalu asal bicara. Padahal 'kan mereka tak tau keberadaan Ivy sekarang di mana, bagaimana kalau Rin sedih lagi karena dia diberi harapan palsu oleh mereka? Lihat, sekarang Rin bangun dari menangis dalam bantalnya dan menatap mereka dengan tatapan berbinar.

"Kalian tau di mana Ivy sekarang?" Fresca menggaruk tengkuknya, masalahnya Fresca tak tau juga di mana Ivy sekarang.

"Enggg, kita cari saja dulu ya?"

Wajah Rin kembali murung, harapan bertemu dengan adik tersayangnya harus gugur kembali. Joel menyenggol lengan Fresca, Joel tak mau bertanggung jawab atas ucapan Fresca ya!

"Ayo, kak! Biasanya Ivy selalu ada di pohon beringin."

Demi bertemu Ivy, Rin akhirnya bangun dari tidurnya dan membasuh muka. Memakai mantel karena mungkin hari ini salju akan turun, udara di kota Narnia sangat dingin.

Rin, Fresca dan Joel keluar dari rumah sederhana itu, meninggalkan Eira yang sedang merenung di kamar. Dia duduk di bawah kasur, dan memegang kepala, pening.

"Emosi sudah menguasai diriku."

Rin, Fresca dan Joel sudah sampai di bukit Freezwood. Namun mereka tak menemukan Ivy di sana.

"Hei, lihat!" Joel memanggil Rin dan Fresca untuk menghampirinya. Joel menunjuk ukiran yang ada di pohon, ukiran yang Ivy buat sebelum pergi ke bumi.

"Sebelumnya tidak ada tanda begini di sini," ujar Fresca.

Joel mengangguk. "Aku pun baru melihatnya."

"Astaga Ivy, kau di mana?" Sedangkan Rin kini mulai terlihat risau.

"Kita cari keliling kota saja, aku yakin Ivy tak akan jauh dari sekitaran sini." Rin dan Fresca mengangguk, menyetujui usulan Joel.

Mereka kemudian beranjak dari sana dan mulai menanyakan kepada warga sekitar, siapa tau warga-warga tersebut melihat Ivy. Namun nihil, warga yang ditanyakan oleh mereka sama sekali tidak tau Ivy di mana.

Rin mengusap wajahnya, gusar. Ingin sekali dia beristirahat karena kelelahan menangis semalaman, tapi tidak. Dia harus bertemu dengan Ivy terlebih dahulu dan mengajaknya pulang, barulah dia bisa tenang untuk tidur.

"Apa tuan melihat gadis lewat sini?" tanya Joel, ternyata dia bertanya pada paman Sam yang sedang menurunkan karung yang berisi gandum.

"Gadis? Gadis yang mana? Bahkan tadi aku melihat banyak gadis bolak-balik kesini," jawab paman Sam.

Winter GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang