Musim dingin akan segera tiba, dan diperkirakan besok akan turun salju. Ivy yang mendengar itu dalam acara berita yang ditontonnya, jadi tak sabar menunggu hari esok.
Dia ingin bermain salju sepuasnya, sudah lama juga semenjak dia pergi dari Narnia, dia tak pernah memegang salju lagi.
Ivy melirik jam, sudah jam sembilan pagi. Dia harus menemani Felix dan si kembar belanja untuk keperluan mereka masing-masing, di musim dingin.
Keluar dari paviliun, Ivy bertemu dengan anjing milik si kembar, Woofi. Ivy mengusap lembut bulunya dan menepuk pelan kepala Woofi.
Karena salju akan turun besok, udara hari ini menjadi dingin. Namun Ivy sama sekali tak memakai mantel atau baju tebal lainnya, itu karena dia sudah kebal, kalian jangan lupakan hal itu.
"Hei, Woofi kemari!" Clara berteriak pada Woofi, seakan mengerti, Woofi beranjak pergi meninggalkan Ivy dan menghampiri Clara.
Clara mengeratkan jaket tebal yang dipakainya. "Apa kak Ivy tidak kedinginan?" tanyanya sedikit berteriak, karena jarak dari mansion ke paviliun itu cukup jauh, namun tidak terlalu jauh.
"Tidak." Ivy juga sedikit berteriak agar nona mudanya itu mendengar apa yang ia ucapkan.
Clara berlari menghampiri Ivy, dia melihat Woofi kebelakang, dan ternyata anjing itu sedang berguling-guling di keset mansion.
"Kakak mau meminjam mantelku? Ini udaranya sangat dingin." Ivy menggeleng, dia tak mau merepotkan Clara.
"Tidak, kakak baik-baik saja, justru udaranya sangat sejuk." Ivy menghirup oksigen segar lalu menghembuskannya, segar sekali.
"Serius? Tidak dingin? Bahkan Cleir sampai mengurung dirinya di selimut, saking dinginnya."
"Begitukah? Lalu nona jadi berbelanja?"
"Tidak, kak Felix yang akan berbelanja dengan kak Ivy juga. Karena udaranya dingin, aku dan Cleir hanya menitip pesanan saja. Lebih baik duduk di depan tungku, lalu minum susu hangat." Lalu Clara kepikiran sesuatu atas ucapannya.
"Lah iya? Kenapa aku tidak menghangatkan badan saja di depan tungku lalu minum susu hangat? Baiklah, sampai jumpa kak Ivy, tunggu saja ya kak Felixnya nanti dia akan kesini!"
Ivy hanya menatap Clara yang berlari-lari memasuki mansion. Baiklah, dia akan menunggu Felix, sepertinya pria itu sedang bersiap-siap.
Beberapa menit setelah Clara meninggalkan Ivy sendiri, mobil Felix muncul dihadapannya. Felix membuka kaca mobil dan menyuruh Ivy masuk. Ivy segera masuk, takut tertinggal.
"Kenapa tak memakai baju tebal? Udara sedang dingin-dinginnya."
Alih-alih menjawab, Ivy malah bertanya balik. "Lalu kenapa kamu hanya memakai sweater? Itu bahannya tak terlalu tebal."
Felix melirik ke Ivy sebentar, lalu fokus menyetir lagi. "Kamu ini ditanya kenapa bertanya kembali? Karena berhubung aku suka musim dingin jadi ini tak terlalu dingin untukku."
"Heem, ini udaranya sejuk, tapi tadi Clara bilang udaranya dingin."
Felix tersenyum, ternyata ada kesamaan lagi antara dirinya dan Ivy, yaitu sama-sama bisa menahan udara di musim dingin.
Felix memarkirkan mobilnya di salah satu pusat perbelanjaan. Banyak orang-orang yang memakai baju tebal atau mantel dan juga syal guna menghangatkan tubuh mereka dari angin dingin yang berhembus.
"Ini daftar belanjaannya, untuk bayarnya beri saja kartu ini ke kasir. Jika tidak tau nama yang ada di daftar, tanyakan saja ke pegawai. Aku menunggumu di sini, sana masuk."
Ivy hanya mengangguk, sebelum masuk, dia sempat disuruh Felix untuk membawa troli di dekat pintu masuk supermarket.
Ivy tau semua yang ada di daftar belanjaan karena dulu di Narnia dia sering disuruh belanja. Pertama-tama Ivy menuju ke tempat sayuran. Dia tak segan untuk memasukkan sayuran yang ada di daftar dengan banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Girl
FantasyIvy diusir dari rumah karena telah lancang menolak lamaran seseorang yang sangat berpengaruh di kota Narnia, Rudolph. Ivy menolak mentah-mentah lamaran itu dihadapan Rudolph sendiri. Ivy memang warga Narnia biasa, tapi kekuatan dia tak main hebatnya...