Obsesi - taegyu [ END ]

Part 4

Beomgyu menatap Cake Red Velvet dihadapannya. Ia mengernyitkan dahi nya bingung, sedangkan jaemin hanya menatap beomgyu jengah. Ayolah, itu hanya cake. Tidak ada salahnya ia memakan cake itu.

"Lama-lama tuh cake hidup, karena lo tatapin terus" Gurau jaemin.

Beomgyu menatap jaemin dengan mempoutkan bibirnya, gemas.

. . .

"Ku beri uang 100 juta asalkan anda melepaskannya, tuan Choi"

Pria paruh baya yang dipanggil 'Tuan Choi' itu berdecih pelan

"Kau pikir dengan uang, dendam ku terbalaskan? Hah! Tidak akan pernah"

Sedangkan sang istri disebelahnya sudah menatap kagum pria yang sedang duduk dihadapannya. Pria itu melirik nya sebentar, lalu tersenyum miring.

"Nyonya Choi, bagaimana kalau saya tambah menjadi 300 juta dan kau lepaskan anak manismu?"

BRAKK!!

"Keluar dari rumahku sekarang juga!!"

Tuan Choi sangat marah, ia tahu jika pria itu mencoba menghasut istrinya yang mata duitan. Dilihat sekarang pun istrinya tampak tidak senang dengan gebrakan meja suaminya

"Yakk!! Sopan lah sedikit pada tamu" Bentak sang istri "Ah maafkan suami ku, tuan Kang. Dia memang sangat emosional. Ah iya, apakah uang nya bisa ditambah sedikit lagi?"

"Jangan bodoh! Aku tidak akan memberikan anak sialan itu kepada siapapun" Setelahnya tuan choi pergi meninggalkan ruang tamu. Meninggalkan Nyonya Choi dan Pria yang dipanggil 'Tuan Kang' tersebut.

. . .

Beomgyu pulang ke rumahnya dengan mengendap-endap, hari ini ia sangat lelah. Dan tidak ingin mendengar teriakan atau bentakan sang orang tua. Setelah dirasa cukup aman, ia segera berlari ke arah kamarnya dan mengunci pintu.

Sebelum tidur, tak lupa ia mandi dahulu. Tapi pikirannya selalu tertuju pada kejadian tadi siang di toko.

Ia mengingat jelas pria yang memesan cake red velvet itu, dan ia akan mencarinya di sekolah.

Disisi lain sebentar sang Orang tua tahu beomgyu sudah pulang, hanya saja mereka terlalu malas saat ini untuk menagih uang kepada anaknya yang sangat pelit itu. Hei itu bukan pelit ! beomgyu hanya tidak punya uang

dasar orang tua gila.

"Kenapa kau sangat tidak ingin kehilangan anak itu sialan?! Kan lumayan uang yang ditawarkan oleh tuan kang tidak main-main jumlahnya!!"

"Ck, itu urusan ku bodoh. Pergi sana"

"Kau hanya memikirkan dendam mu saja, kau tidak memikirkan kehidupan kita saat kaya nanti!"

"Aku tidak peduli. Yang jelas aku masih sangat ingin melihat Putra Bungsu Jung itu menderita disini"

"Bodoh dasar bodoh, pokoknya buang anak itu dan Terima uang dari tuan kang!!"

PLAKK!!

"sudah ku bilang itu urusan ku!! Kenapa kau sangat ikut campur hah?!"