𝐓𝐡𝐚𝐭𝐬 𝐀 𝐋𝐚𝐬𝐭 𝐁𝐨𝐬! [END]

23. Amnesia

Follow dulu sebelum baca!
Voment jangan lupa'
Yodah yu lanjut...
•••••

Han lisa yang kini turun dari mobilnya berjalan masuk ke suatu bar dengan pakaian yg tidak biasa, sedikit terbuka. Sedari di kantor yang dulu lisa selalu mengenakan pakaian jas panjang, tadi siang ia memakai jas dengan high heels dan bawahnya adalah rok mini.

Sedangkan di sisi lain, jaehyun membelalak matanya kala melihat lisa yang masuk ke dalam sana. Jaehyun menyuruh anak buah nya mengikuti lisa namun ia langsung turun tangan kala anak buahnya memberitahunya bahwa lisa menuju suatu bar, jaehyun pun berlari turun dan menempelkan gps di bawah mobil lisa kemudian masuk ke dalam bar.

Lisa pov.

Baru saja aku menuangkan whiskey ke dalam gelas dan hendak meneguk nya namun sebuah tangan sukses membehentikan ku, aku pun menoleh pada pria itu yang ternyata adalah mister jung. Aku pun berdecak lalu berdiri dan menepis tangan nya.

"Mister jung? Apa yang kau lakukan di sini?" tanya ku.

"Sayang, sejak kapan kau minum minum?" tanya nya.

"Mwo? Haha jangan bercanda, mister jung kau adalah rekan bisnis ku jangan asal memanggil ku informal" sinis ku.

"Jung lisa-ya? Apa kau tidak mengingat ku? Kau benar benar masih hidup kan?" tanya nya memegang tangan ku.

Aku mencoba menepis kedua tangan mister jung namun ia makin mempererat menggenggam ku, aku akhirnya menatap mata mister jung dengan geram dan terlihat matanya berkaca dan berbinar. Seketika tatapan geram ku menjadi tatapan bingung, mata itu... Mata yang tak asing bagi ku.

Srettt..

"Jaehyun-ah"

"Wae?"

"Apa kau mencintai ku?"

"Omong kosong macam apa yang kau tanyakan itu eoh?"

Flat jaehyun membuat aku mengernyit kan dahiku lalu mulai menyeringai.

"Apa kau kira aku bodoh? Kau kira aku tidak mendengarkan pembicaraan bedebah mu dengan appa mu itu eoh?"

"Mwo?"

Kepala ku bergetar melihat bayangan itu, kepala ku sakit kala aku mencoba memaksa melihat bayangan pria yang wanita dengan suara ku itu menyebutnya jaehyun. Pengelihatan ku buram, aku melihat mister jung memanggil manggil namaku namun wajah nya buram. Hingga dunia gelap seketika dan aku hanya dapat mendengar mister jung meneriaki nama ku dengan lantang setelah itu aku tidak melihat dan mendengar apapun.

.

.

.

.