#05 Bawah

35 3 0
                                    

Anak lelaki itu melangkah ke tengah ruangan dengan kedua mata miliknya yang terus menjelajah. Kursi dan meja yang tertata rapi, papan tulis putih kosong serta tumpukan kertas di salah satu meja. Ia hanya tersenyum melihat itu semua seraya melangkah ke arah jendela.

Dalam sekejap, tumpukan kertas tersebut berterbangan tanpa arah tepat setelah ia membuka jendela tersebut. Angin kencang menerpa dirinya hingga membuat rambut miliknya sedikit berantakan. Tak tertinggal, hamparan biru langir yang memanjakan mata ikut menyambut dirinya. Walaupun begitu, tidak sekalipun ia menatap ke bawah. Menurutnya, menatap ke atas lebih menyenangkan, karena hanya ada reruntuhan jika ia melihat ke bawah.

***
• 13 Maret 2023 •

- Bawah -
Genre : ---
Word : 100
Source : My own imagination
***

100 Wor[l]d For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang