12. Si Kecil mulai berharap

1.5K 295 277
                                    

Lama banget gak update...

Alur disini bakal sedikit dipercepat, okay? Agak 18+ bahasannya gara-gara Sunoo sukanya mikir kemana-mana, jadi mon maap 😭

Enjoy and happy reading!!

*****

"Huhh..."

Helaan nafas lega meluncur bebas keluar dari mulut Jungwon. Ia baru saja selesai menulis jurnal keuangan kedai milik mereka. Padahal hanya menulis, tetapi Jungwon merasa sangat lelah.

Sunoo yang sedang membersihkan meja kedai, menoleh dan menatap Jungwon. Ia sempat melihat perut besar Jungwon beberapa detik, dan ia paham alasan mengapa Jungwon mudah sekali lelah.

"Perutmu sudah kelihatan besar sekali, ya, Jungwon."

Jungwon menaikkan pandangannya menatap Sunoo yang baru saja berbicara padanya. Belum sempat ia membalas, Jungwon sedikit tersentak karena sesuatu.

"Ugh!"

"Jungwon, ada apa?"

Jungwon tersenyum manis kepada Sunoo yang sepertinya terkejut karena dirinya. Jungwon meraih pergelangan Sunoo dan menariknya untuk mendekat. Ia memundurkan kursi yang ia duduki ini agar terdapat ruang untuk Sunoo.

Jungwon membawa sebelah tangan Sunoo untuk menempel pada perut besarnya. Setelah menempel, Sunoo termenung dengan mulutnya yang membentuk huruf O. Mengeluarkan suara-suara kagum saat tangannya merasakan pergerakan aneh di dalam perut Jungwon.

"J-jungwon, ada yang bergerak!"

Jungwon terkekeh, Sunoo kini mengusap-usap lembut perut Jungwon. Sunoo tidak pernah berani melakukan ini sebelumnya, karena takut Jungwon tidak akan nyaman.

"Apa perut sebesar ini berat?" Tanya Sunoo.

"Berat banget, lho. Bahkan punggung dan pinggul ku sampai pegal-pegal. Hanya melakukan sedikit pekerjaan saja sudah membuat ku lelah."

Sunoo mengepalkan kedua tangannya di depan dada. Seperti ikut merasakan apa yang Jungwon rasakan selama mengandung.

"Mau kurapalkan sihir penyembuh, Jungwon?"

Jungwon tersenyum dan menggeleng, "Terimakasih, tapi tidak baik juga kalau terlalu memanjakan diri. Aku baik-baik saja, kok."

"Begitu, ya?"

"Punya anak itu tanggung jawabnya besar."

"Orang seperti mu itu pasti hebat, ya!"

Sunoo langsung teringat sesuatu, syal yang ada di lehernya ia lepaskan. "Syal ini juga jimat, lho. Aku diberitahu untuk menggunakannya saat perjalanan. Jadi, akan kupinjamkan padamu juga, Jungwon!"

"Aku hargai niatmu itu. Tapi tenang saja," Jungwon memotong ucapan nya dan mengambil jimat yang Sunoo dan Sunghoon buatkan untuknya. "Karena aku sudah punya jimat pemberian mu dan Sunghoon ini!"

Sunoo langsung tersenyum senang.

"Karena syal ini dibuat khusus untukmu, jadi kamu harus memakainya, ya."

Orange || Sungsun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang