14. Kekhawatiran Sunghoon dan Ketulusan Sunoo

1.8K 297 202
                                    

Jangan lupa berdoa dulu, chap ini kemungkinan hurt-comfort, sih.

Enjoy and happy reading!!

*****

Sunghoon masuk ke dalam kamar mandi dengan tergesa, tangan nya dengan cepat menutup pintu itu dan mengunci nya. Tubuhnya ia sandarkan di pintu, hanya sebentar, karena terlalu lemas tubuhnya merosot ke bawah hingga ia terduduk dengan kedua lutut yang dia tekuk.

Ia jadi teringat beberapa memori yang sudah lalu. Hal yang sebenarnya tak ingin ia ingat, tapi jika melihat Sunoo, bayang-bayang akan hal itu selalu datang.

[ Flashback on ]

Sunghoon berjalan pelan menuju sosok yang sudah terbaring lemah di atas rumput hijau di hamparan hutan yang luas ini. Pedang tajam yang ia pegang pun ia seret karena tangannya sudah terlalu lemas hanya untuk mengangkat nya sebentar.

Saat sudah sampai di dekat sosok itu, pedang yang ia pegang langsung terjatuh bersamaan dengan dirinya yang jatuh berlutut di samping kepala seseorang yang kini menatapnya dengan senyuman manis di wajahnya walaupun mungkin hidupnya hanya tinggal menghitung menit saja.

"Kenapa? Kenapa aku harus terjebak di dalam situasi seperti ini? Bukan ini yang aku inginkan, tidak- tidak seperti ini!"

"Sunghoon... Uhuk! Apapun- apapun yang kau lakukan ini sudah benar."

Sunghoon menundukkan kepalanya dan menggeleng keras tanda ia tak setuju dengan ucapan orang ini.

"Sunghoon, hidupnya diriku hanya akan membawa petaka buruk bagi Sunoo, dirimu, semua orang, bahkan dunia ini. Jika aku terus dibiarkan hidup, aku tidak akan tahu hal buruk apa yang bisa aku lakukan nanti. Kau tahu? Aku sangat menyayangi Sunoo, melebihi apapun yang ada di dunia ini. Dia adalah jiwa ku. Dia adalah diriku dan aku adalah dirinya. Kami adalah satu. Hanya saja kami sudah berbeda-"

"-kami berbeda karena kesalahan ku. Lebih tepatnya, aku lah yang berubah. Jika kami adalah satu, Sunoo adalah putih dan aku adalah hitam. Sangat bertolak belakang. Walaupun begitu, aku dengan tidak tahu dirinya tetap menyayangi Sunoo dengan sangat. Aku rela melakukan apapun untuknya-"

"Sunghoon. Aku adalah orang yang melahirkan Sunoo, aku tahu seperti apa dirinya. Aku selalu memantau nya dari jauh. Saat bersama mu, dia bisa melupakan hal-hal buruk yang sudah terjadi pada hidupnya. Ia bisa lupa akan takdir gelap yang diramalkan dewa Agni untuknya. Dia sudah bahagia sekarang, dan akan terus begitu. Karena ada kau."

"Dia pasti akan membenciku saat tahu apa yang telah ku perbuat padamu."

Seseorang itu menggeleng lemah, "Mungkin dia akan kecewa padamu, Sunghoon. Tapi, dia tidak akan pernah membenci dirimu. Terlebih saat ia tahu kebenaran nya nanti. Sunoo masih kecil, tapi dia tidak kekanakan. Dia pasti akan mengerti-"

"-sunghoon, aku lah yang dengan rela membawanya hadir ke dunia ini. Tapi karena keegoisan ku, dia harus memiliki nasib yang buruk. Di usir dari tempat tinggalnya, dan pergi bersama Geonu. Aku pikir, Geonu akan terus bersama dengan Sunoo, tetapi sekali lagi, aku lah yang membawa malapetaka bagi semua orang yang berada di dekat ku. Sampai akhirnya, Geonu tak bisa bertahan lebih lama."

Orange || Sungsun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang