Enjoy and happy reading!!
*****
Pagi ini, Sunghoon sudah menghela napasnya beberapa kali. Memasang wajah berpikir dengan kedua tangannya yang terlipat di depan dada. Telunjuk dan ibu jari itu mengusap-usap dagu nya, refleks ketika sedang berpikir. Di dalam kamar itu, ia malah terdiam sembari memandang baju pelindung yang biasa ia gunakan untuk pergi bekerja sebagai petualang.
"Kenapa wajahmu terlihat masam begitu? Ini masih pagi, lho." Tanya Jungwon yang masuk kedalam kamar milik Sunghoon. Sunghoon langsung menoleh menatap Jungwon.
"Jungwon, mantel ku mulai agak kesempitan. Aku jadi kesusahan bergerak karena nya."
Jungwon mengangguk dan berjalan mendekati Sunghoon, satu tangannya ia letakkan di pinggang. Ia memandangi Sunghoon dari atas sampai bawah. "Kalau dilihat-lihat, kamu memang tambah tinggi, sih."
"Padahal sudah ku permak bolak-balik, tapi kali ini sepertinya memang sudah waktunya untuk mengganti nya."
Jungwon menatap mantel milik Sunghoon itu sebentar, kemudian tatapannya beralih pada Sunghoon. "Mantel itu dari kampung halaman mu, kan?"
Sunghoon langsung tersenyum dan mengangguk, "Betul! Kalau sekarang aku ganti pakai zirah kayaknya malah jadi aneh."
Jungwon terkekeh saat ia sendiri membayangkan Sunghoon yang pergi memakai zirah di tubuhnya. Persis seperti pasukan kerajaan.
Namun, Jungwon langsung teringat sesuatu. Tujuan ia datang ke kamar ini. Tangannya merogoh kantung apron nya dan mengambil sebuah surat untuk diberikan kepada Sunghoon.
"Ini, ada surat dari kampung halaman mu."
Sunghoon mengangkat kedua alisnya kemudian menatap Jungwon, "Dari Teathrow?"
Jungwon mengangguk, "Ya sudah, aku harus ke bawah karena kedai akan segera di buka."
"Terimakasih- tapi Jungwon, kenapa wajahmu keliatan pucat sedari tadi? Kau sedang tidak enak-"
"-Aku tidak apa-apa, kok. Kau tenang saja. Akhir-akhir ini memang sedikit sibuk. Cepatlah turun setelah itu, ya?"
Jungwon berjalan ingin keluar dari kamar Sunghoon. Tetapi belum sempat mencapai pintu, Jungwon malah jatuh terduduk. Beruntung ia tidak kehilangan kesadaran.
"Jungwon?" Sunghoon langsung menghampiri Jungwon yang terlihat sedang tidak baik-baik saja itu. Ia memegang pundak Jungwon dan sedetik kemudian Jungwon tidak sadarkan diri.
Sunghoon menggendongnya ke kamar milik Jay dan Jungwon. Jay yang mengetahui itu langsung memanggil tabib kuil untuk memeriksa keadaan Jungwon.
Saat tabib kuil memeriksa keadaan Jungwon, senyuman kecil tak hilang dari bibir nya.
"Ada apa? Apa Jungwon baik-baik saja?" Tanya Sunghoon.
Tabib itu menoleh, masih dengan senyuman nya yang tak kunjung pudar. Ia kemudian mengangguk.
"Jungwon dan bayi nya baik-baik saja, kok."
Semua yang ada diruangan itu terkejut, terlebih Sunghoon.
"B-bayi?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange || Sungsun [END]
FantasiaGenre : Fluff, Fantasy, Romance, Slice of Life . . Sunghoon adalah seorang petualang muda yang masih berumur 16 tahun dan sangat disegani oleh banyak orang karena kehebatan dan ketampanannya. Suatu hari, saat sedang menjalankan misi di tengah hutan...