Enjoy and happy reading!!
*****
"Ini Kota Kreuz! Di bagian selatan nya ada Kedai Tarian kucing loreng milik Jay dan Jungwon." Jelas Sunoo dengan menunjuk peta kota Kreuz kepada sang nenek.
Pagi-pagi sekali Sunoo sudah berada di kamar nenek untuk menjelaskan tentang bagaimana lingkungan tempat tinggal Sunghoon selama ini.
"Itu kedai tempat Sunghoon tinggal, ya?" Tanya sang nenek setelah menyeruput teh hangat nya.
"Iya! Sekarang Jungwon juga sedang mengandung, lho. Mungkin perutnya sudah membesar sekarang."
"Kalau begitu, mungkin akan Nenek beri jimat Quirmizi untuk mereka." Ucap sang nenek dengan nada yang sangat antusias.
Sunoo termangu bingung, "Jimat? Untuk keberuntungan?"
Nenek mengangguk dan tersenyum.
"Nanti, Sunoo saja yang memberi hiasan nya, sedangkan dalam nya biar diurus cucu bodohku itu."
"Eh? Sunghoon yang mengurus?"
"Iya, meski kelihatannya begitu, dia masih bisa memanjatkan doa layaknya pendeta besar, kok."
Sunoo mengangguk pelan walaupun sebenarnya dirinya sedikit bingung. Tapi tak apa. Nenek bilang, Sunghoon yang akan mengurus.
Sunoo berdiri dan pamit untuk menemui Sunghoon di kamarnya. Si kecil berjalan dengan pelan, saat sampai di kamar Sunghoon, ia membuka pintu nya pelan.
"Sunghoon?"
"Hm? Ada apa, Sunoo?" Jawab Sunghoon yang baru saja selesai menyelesaikan urusan menata tas pergi nya.
Sunoo tersenyum, ia mendekati Sunghoon yang berbalik menatap nya. "Woah! Mantel baru mu sudah siap, ya?"
"Iya."
"Sama seperti sebelumnya, ya?"
"Bagian paling rumitnya juga sudah diperbaiki. Akhirnya kita bisa pulang ke Kreuz."
Sunoo tersentak kaget mendengar bahwa mereka akan segera pulang dan meninggalkan kampung halaman Sunghoon yang nyaman ini.
Sunoo menunduk dan menghela nafasnya, "Benar juga."
Sunghoon menyadari perubahan ekspresi wajah Sunoo, ia mendekat pada Sunoo dan mengusap puncak kepalanya.
"Kau tidak ingin pulang?"
Sunoo menggeleng cepat, "Bukan begitu, kok! Aku juga sangat rindu pada Jay, Jungwon, Kyungmin dan semuanya di Kreuz. Tapi, bagaimana, ya..."
Sunghoon tersenyum kecil, "Yah, kita sudah 7 bulan berada disini jadi pasti sudah terasa seperti rumah sendiri."
Sunoo menatap Sunghoon, "Oh! Kalau begitu, kita harus segera pergi, Sunghoon!"
Sekarang, Sunoo dan Sunghoon duduk di meja ruang tengah karena si kecil ingin meminta tolong kepada Sunghoon agar membuatkan mantra di jimat yang ia buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange || Sungsun [END]
FantasyGenre : Fluff, Fantasy, Romance, Slice of Life . . Sunghoon adalah seorang petualang muda yang masih berumur 16 tahun dan sangat disegani oleh banyak orang karena kehebatan dan ketampanannya. Suatu hari, saat sedang menjalankan misi di tengah hutan...