Enjoy and happy reading!!
*****
Hari sudah sore ketika Sunghoon membuka matanya setelah beristirahat dalam jangka waktu yang cukup lama. Tetapi, kepalanya kini sudah tidak pusing lagi, berganti dengan tubuhnya yang terasa sangat segar dan sehat.
Sunghoon memutuskan untuk membawa dirinya duduk dan bersandar di sandaran ranjang nya. Ia refleks memainkan acak jari-jari nya, kepalanya menunduk menatap kebawah. Ia tak memikirkan apapun, hanya kosong.
Tiba-tiba pintu kamar terbuka dengan Sunoo yang datang sembari membawa nampan berisikan makan dan minum. Sunghoon mendongak menatap Sunoo, sedangkan yang lebih muda kini tengah tersenyum ke arahnya.
"Sudah bangun ternyata. Baguslah! Sunghoon bisa langsung makan."
Sunoo berhenti dan berdiri di sisi ranjang milik Sunghoon, mereka masih beradu tatapan tanpa ada yang berniat memutusnya.
"Ayo makan?" Tawar Sunoo.
Sunghoon membalas tawaran Sunoo dengan gelengan di kepalanya, "Kau tidak ingin memeluk ku?"
Sunoo menaikkan kedua alisnya setelah mendapati pertanyaan Sunghoon yang cukup aneh itu. Tetapi Sunoo tetaplah Sunoo. Jika Sunghoon ingin dipeluk, maka Sunoo tidak akan menolak.
Sunoo tersenyum manis, ia meletakkan nampan yang ia bawa di meja dekat ranjang Sunghoon, baru setelahnya ia naik keatas ranjang dan duduk di sisi yang lebih tua.
Sunghoon yang memang sedang ingin bermanja-manja pun langsung masuk kedalam pelukan Sunoo. Ia memeluk pinggang Sunoo dengan erat dan membawa kepalanya untuk bersandar di dada Sunoo. Secara otomatis, Sunoo langsung menyandarkan punggungnya di sandaran ranjang Sunghoon.
Tangan mungil itu dengan lembut mengusap-usap lembut kepala Sunghoon. Terkadang juga memberikan kecupan ringan di dahi yang lebih tua. Sunghoon yang merasakan kenyaman atas afeksi yang Sunoo berikan pun menutup matanya.
"Apa masih terasa pusing?"
Sunghoon menggeleng, membuat Sunoo merasa geli karena rambut milik Sunghoon yang menggelitik lehernya.
"Tidak jika kau terus memberikan usapan itu di kepala ku."
Sunoo terkekeh, alasan macam apa itu?
Sunoo tiba-tiba terpikirkan akan masalah Sunghoon yang sama sekali tidak ia ketahui. Ia menjadi lebih penasaran sekarang. Apalagi setelah kemarin ia mendapat kilasan memori kejadian yang mungkin saja dialami oleh Sunghoon.
"Sunghoon,"
"Hm? Ada apa?"
Sunoo sedikit ragu, kalimat yang ingin ia ucapkan terhenti di tenggorokannya. Ia pun tanpa sengaja menggigiti bibir bawahnya. Tetapi, Sunoo sudah kepalang penasaran. Jadi, tangannya yang menganggur pun memegang tangan Sunghoon yang melingkar di perutnya.
"Aku tahu kau sedang tidak baik-baik saja, Sunghoon. Aku tidak akan memaksa mu untuk bercerita semua masalah mu pada ku, tetapi bukan kah akan lebih melegakan jika bisa membagi nya dengan orang lain? Kau tidak akan terbebani dengan pemikiran mu itu."
Sunghoon yang tadinya menutup mata kini langsung membuka matanya. Telapak tangannya sedikit demi sedikit mulai berkeringat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange || Sungsun [END]
FantasiGenre : Fluff, Fantasy, Romance, Slice of Life . . Sunghoon adalah seorang petualang muda yang masih berumur 16 tahun dan sangat disegani oleh banyak orang karena kehebatan dan ketampanannya. Suatu hari, saat sedang menjalankan misi di tengah hutan...