₊❏❜ [day: 014] ⌒⌒

773 124 102
                                    


─ DAY6 : Hi Hello

"l-lixie..."

san jatuh terduduk sambil menatap felix tidak percaya. ia meringis, menggenggam perutnya yang terasa sakit dan perih. san menyentuh kemejanya yang terasa basah. darah kental merembes disana.

tembakan di kepala san terpeleset. peluru itu justru menembus perutnya.

"sannie...?" lirih felix yang berada di gendongan pangeran hwang.

secepat kilat ia gigit tangan yang merengkuhnya. tangan felix berusaha keras merebut pistol di genggaman tuan tanah seo.

dengan tubuh lemah dan tangan mungil nya, felix berhasil kabur dari tuan tanah seo dan pangeran hwang. ia berhasil lebih karena kedua orang itu masih terkaget dengan apa yang baru saja felix lakukan.

terlebih lagi dengan pangeran hwang. felix terlihat mampu berdiri walapun kakinya gemetar. padahal tak terthitung sudah berapa kali pangeran hwang menembakkan cairannya di dalam felix.

felix berdiri di depan san. matanya menatap tajam ke arah tuan tanah seo dan pangeran hwang. kebencian dan kemarahan terlihat dari mata bersinar itu.

"j-jangan.. jangan dekati sannie!" felix berusaha berteriak meski tenggorokannya tercekat di tengah bicara.

"tidak. lixie.. cepat pergi dari sini" ujar san terengah engah. darah keluar banyak dari perutnya membuat san tidak bisa menyelamatkan felix sekarang ini.

"s-sannie!" felix menoleh ke belakang. tatapannya terlihat iba dan cemas. ia tidak tahu harus berbuat apa ketika melihat darah keluar dari perut san.

sementara itu tuan tanah seo dan pangeran hwang malah tertawa jahil. mereka memandangi felix layaknya memerhatikan anak kucing marah meminta diberi susu.

"ampun. drama apa lagi kali ini." tuan seo menepuk dahinya.

ia menyeringai kecil. sedikit membuang nafas melepas ketegangan. sepertinya dia bisa bermain main sebentar sebelum merebut kekuasaan san. menanggapi permainan anak kecil terlihat sangat menyenangkan.

"awhh memangnya apa yang mau kau lakukan kalau kami tidak mau pergi?" pangeran hwang ikut menunduk untuk mensejajarkan diri dengan felix. ia tersenyum lebih ramah daripada tuan tanah seo.

felix menatap pangeran hwang marah. ia merasa dihina, "k-kalau tidak.. felix tembak!" felix mengangkat pistolnya dengan cepat. ditodongkan ke arah tuan tanah seo dan pangeran hwang.

kedua orang itu tertawa lebih keras dari sebelumnya. felix bahkan tidak bisa memegang pistolnya dengan benar. tangannya tidak bisa berhenti bergetar.

posisi kuda kudanya buruk sekali. tuan tanah seo juga yakin tangan berukuran seperti bayi itu tidak akan sanggup menarik pelatuk besi pistol yang berat. maksudnya adalah, felix pasti sedang bercanda.

felix adalah hiburan kecil yang menyenangkan. pasti lebih menyenangkan lagi saat menghukumnya nanti karena berbuat nakal. kedua orang itu menjadi tak sabaran rasanya.

ditertawakan seperti itu membuat felix semakin marah. ia menggigit bibirnya. semua perasaan felix bercampur menjadi satu. dendam karena menderita bertahun tahun. dendam karena orang yang dia cintai dilukai seperti itu.

felix harus bisa melawan. karena dia bukanlah anak yang lemah.

DOORRR

lelaki ber jas hitam itu tewas seketika tertembak di kepala.

"dasar.. bocah!!" pangeran hwang maju untuk menampar lelaki sialan tersebut.

"akhh!" sayang sekali, kaki pangeran hwang digigit oleh sesosok anjing besar.

❪ 恋 ❫ MILKY • sanlix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang