pertama : baskara dan arunika

26 4 3
                                    


“dia ada, hanya saja bukan untukku”
-haidar tandewa

Laki laki berhoodie hitam tengah duduk dibangkunya menunggu guru untuk memulai kbm, dia haidar.

haidar benar benar bosan, karna sahabatnya hanya membaca buku tebal yang menurutnya tak penting.

“Raka, ke kantin aja lah. gue bosen sial.” kata haidar mengeluh.

haidar pikir hari ini jam kosong, soalnya kelas sebelah pun jamkos juga. ahhhh akhirnya haidar bebas dari pelajaran fisika.

“dar, lo diem kek anjing. gue lagi serius.” kata maraka ngegas. haidar langsung tertawa, melihat maraka ngegas entah mengapa membuatnya senang.

“pulanpulang sekolah main rak, udah lama juga ga ketemu ibu lo.” ajak haidar.

maraka hanya memutar bola matanya malas, nih anak pasti cuma numpang makan. “sekalian numpang makan, bokap nyokap gue pergi lagi hehehehe.”

maraka mrnganggukan kepalanya, “yayaya terserah lo aja.”

tiba tiba ponsel maraka berbunyi, ada notif telpon ternyata. haidar tak sengaja melihat namanya, nama kontaknya adalah “arunika”

dia gadis yang maraka suka, arunika cantik, dia juga baik, nyaris sempurna. ahh haidar pikir arunika benar benar sempurna, seperti arti namanya. itu benar benar indah. pantas saja maraka menyukainya.

seringkali haidar melihat maraka membeli buku bareng dengan arunika, katanya sih sebagai pendekatan. maraka benar benar lucu. itulah alasannya haidar menyukai maraka.

maraka itu unik dan juga bagaikan baskara untuk haidar. tapi baskaranya bukan untuk dirinya melainkan hanya untuk arunika.

"iya runi?" tanya maraka dalam telponnya.

“pulang sekolah kamu mau gak anterin aku beli perlengkapan buat lab?” tanya arunika balik, haidar masih bisa mendengar. pasti maraka lebih memilih menemani arunika dibanding dirinya. miris sekali.

“mau, aku tunggu diparkiran ya nanti.” jawab maraka.

“asik, makasii yaaa mara.”

arunika langsung mematikan sambungan telponnya, sedangkan haidar sudah lesu saja. maraka yang melihat haidar seperti itu jadi tak enak, “dar, sorry. tapi aruni lebih penting.” ujar maraka.

“iya santai aja. gua tau lebih penting dia dibanding gue.” kata haidar yang berbicara sambil memalingkan wajahnya.

maraka tau haidar pasti kesal padanya, karna maraka juga merasa akhir akhir ini lebih prioritasin gebetannya dibandingkan sahabatnya ini.

haidar tiba tiba langsung berdiri yang entah kemana, disisi lain maraka masih merasa bersalah. tapi ini cara agar arunika makin dekat padanya. maraka tak menyadari jika dia semakin dekat dengan arunika maka semakin jauh dia dengan haidar.

kini haidar tengah berada ditaman, sambil melamun melihat langit yang berwarna biru tercampur awan. hati haidar sakit jika begini terus, haidar ingin maraka menjadi miliknya. iyaa itu saja.
tapi itu suatu kemustahilan, seperti matahari terbit dari barat. “bangsat, arunika aja terus. gua suka lo maraka, tapi kenapa lo gak sadar sadar sialan.” umpat haidar.

“kayaknya kalau gua kasih tau maraka tentang perasaan gua juga dia ga akan ngerti, mungkin malah ngejauh dari gue?” gumam haidar.

tak sengaja haidar merasa bahunya kaya ditepuk, dia langsung menengok ke arah belakang, ternyata jefri. dia adalah teman haidar juga.

“ngelamun terus, mikirin maraka lo ya?” tanya jefri. ya jefri tau jika haidar meyukai maraka, jefri pun tak menjauhinya karna dia juga ga tau kalau cinta ada validasi gender, sama seperti haidar.

haidar mendengus, “biasalah, dia sama arunika terus. sampe budeg gua dengernya, katanya gua ga begitu penting” ucap haidar dengan kekecewaanya.

jefri tersenyum, “lo confess aja dar, kalau dia jauhin lo ya emang dia bukan buat lo.” ide jefri. haidar langsung melotot.

“malah yang ada pertemanan gue rusak bangsat!” seru haidar.

“coba dulu. ga ada salahnya kan?”

“gue takut jef, confess gak semudah itu. gue pikir maraka bakal benci sama gue. dia hidup taat sama norma banget, mustahil kalo abis gue confess dia ga jauhin gue.” jelas haidar membuat jefri bingung.

“kalau lo juga diem terus, gak bakal ada perubahan dar,”

“besok gua coba aja kali ya jef?? ” tanya haidar pada jefri yang langsung menganggukan kepalanya pertanda setuju dengan keputusan haidar.

“semoga sukses broo!”

@@@

sorry kalau narasi nya ga begitu bagus.

have a nice day!!

nb) ini finish nya cuma sampe 10 chapter yaa.

24/7 you. (markhyuck melokal) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang