Part 1

88 74 77
                                    

Hallo guys,jangan lupa tinggalin jejak kalian ya!!

Hallo guys,jangan lupa tinggalin jejak kalian ya!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•••
Matahari mulai menampakkan keindahannya.Cahaya terang menelusup masuk melewati jendela kamar seorang gadis cantik bersurai hitam.

Dia,Aileen Lavina,paras cantik dengan kulit putih yang kontras mampu memikat hati lelaki dengan mudahnya.Terkecuali sang ketua osis tampan dengan seribu pesonanya,Galeen Adelard.

Aileen berjalan santai memasuki gerbang sekolahnya,SMA Trisakti.Bersenandung kecil mendengarkan lagu favoritnya "terlukis indah - rizky Febian ft magnolya" dengan earphone baru yang ia beli semalam.Langkahnya ia percepat lantaran melihat lelaki tampan menggunakan seragam sekolah lengkap dengan almameter osis nya,sedang menghukum beberapa murid yang terlihat tidak memakai atribut dengan lengkap.

"Pagi Galeen!" Sapa Aileen dengan senyuman manisnya.

Tak kunjung mendapat jawaban, seperti biasa Galeen selalu mengacuhkannya.Aileen membuka tas nya dan mengambil sekotak bekal yang ia persiapkan tadi pagi,khusus untuk lelaki pujaannya itu.

"Nih,aku bawain Sandwich buat kamu.Aku tau kamu suka ini."

"Pergi!"Usir Galeen penuh penekanan.Lelah melihat gadis itu yang selalu berusaha mendekatinya.Beribu kalimat tajam dan penolakan yang sudah ia berikan tak membuat gadis di depannya menyerah.

"Oke,jangan lupa dimakan ya Mas Galeen" ucap Aileen sambil mengedipkan sebelah matanya, menyerahkan kotak bekal kedalam tas Galeen dengan paksa.Galeen hanya terdiam pasrah,melihat Gadis itu yang sudah berjalan menjauh mulai memasuki kelasnya.Dia sama sekali tidak tertarik dengan Aileen atau mungkin 'belum'.Dengan kotak bekal yang selalu diberikan,dengan senyum manis yang selalu ditunjukkan,dan hal lain yang selalu dilakukan gadis itu untuk menarik perhatiannya,
Galeen tidak peduli.

Sedikit tentang Aileen Lavina,remaja cantik 17 tahun yang tinggal bersama kedua orangtuanya.Ceria,pintar,dan menjadi idaman anak lelaki di sekolahnya.Hanya saja Galeen Adelard lah yang bisa memikat hatinya,hanya Galeen.Menurutnya, mendapatkan hati Galeen adalah harga mati baginya.

Galeen Adelard,lelaki tampan dengan senyum manisnya yang jarang ia perlihatkan.Ketua Osis yang sangat disegani seluruh murid SMA Trisakti,bahkan guru sekalipun.Sifat cuek dan dingin yang membuat para gadis enggan berdekatan dengannya,terkecuali Aileen tentunya.



Semilir angin menerpa wajah Aileen.Saat ini jam menunjukkan pukul 10.00 waktunya untuk istirahat pertama.Ia tengah duduk dibawah rindangnya pohon di belakang sekolah sendirian,tatkala Nayya sang sahabat sedang pergi memenuhi panggilan alamnya.

Aileen memejamkan matanya, menikmati semilir angin dibawah teduhnya pohon sembari mendengarkan lirik lagu 'Mine karya Petra Sihombing' lewat earphone miliknya.

Samar samar langkah kaki seseorang terdengar mendekat.Aileen membuka matanya ,mematikan musik yang ia dengar.Menyadari kehadiran Galeen tengah berdiri menatapnya dingin,menyodorkan kotak bekal yang tadi pagi Aileen berikan.

"Udah habis.Enak ga Leen?" Tanya Aileen tersenyum senang,melihat kotak bekalnya sudah kosong tak bersisa.

"Gak.besok besok jangan kasih gue makanan lagi,kasian makanannya selalu masuk tempat sampah" setelah mengucapkan itu,Galeen segera pergi.Meninggalkan Aileen dengan senyuman yang memudar,menahan air mata yang hampir jatuh.
Sebenarnya tanpa Galeen bilang,Aileen sudah tau makanan yang selalu ia buat susah payah selalu berakhir mengenaskan di tempat sampah.Hanya saja itu tak membuatnya menyerah,karena mendapatkan hati Galeen adalah harga mati baginya.Segera ia usap kasar matanya,saat mendengar suara Nayya mendekatinya.

"Aileennn!!5 menit lagi bel nih,ayok masuk kelas gue mau nyontek PR sejarah.Lo udah selesai kan? Aduhh gue males banget sama si Bubun,nerangin pelajaran berasa ceramah rohanii." Ucap Nayya dengan tidak santai nya.Menyebut sang guru dengan panggilan kesayangan 'Bubun' alias ibu buncit.

"Nyerocos Mulu tu mulut,napas dulu bisa kan" Aileen beranjak pergi meninggalkan Nayya yang terus saja mengomel,menceritakan kekesalannya karena guru satu itu.Sepertinya teman nya ini memiliki dendam pribadi dengan sang guru,Bubun.

Saat melewati Lapangan sekolah,tak sengaja Aileen melihat tubuh tinggi dan tegap milik Galeen sedang bermain volly dengan beberapa teman OSIS nya.

"Gue ke kantin,Lo duluan aja nay"
Belum sempat Nayya menjawab,Aileen sudah berlari menuju kantin meninggalkan Nayya sendirian dengan muka kesalnya.Meratapi nasib yang sudah pasti akan kena hukum Bubun lagi dan lagi dikarenakan PR yang belum dirinya selesaikan.

Saat hendak berbalik ke kelas,Galeen terkejut melihat wajah Aileen tepat di depannya.Menyodorkan sebotol air mineral tak lupa dengan senyum manis yang selalu gadis itu tunjukkan.
Galeen menepis kasar tangan gadis cantik itu,berjalan cepat melewatinya tanpa memperdulikan teriakan Aileen yang terus memanggil namanya.

Hingga akhirnya Aileen dapat mengejar langkah Galeen,menyentuh tangan lelaki itu dan langsung memberikan air mineral secara paksa.

"Di minum ya,kamu pasti haus kan.ini airnya manis asal kamu minumnya sambil liatin aku." Aileen menampilkan senyumnya,dengan percaya diri tingkat tinggi dia mengatakan itu.Seakan akan rasa sesak yang diberikan Galeen tadi sudah hilang.

Galeen melangkah maju,menahan seluruh rasa kesalnya pada gadis di depannya.Semakin dekat hingga punggung Aileen menyentuh dinding,menahan detakan jantungnya yang mungkin saja di dengar oleh Galeen.

"Gue ga suka sama Lo,jadi berhenti gangguin gue terus terusan,paham?!"

°
°
°


Bel pulang sekolah sudah terdengar 5 menit yang lalu.Aileen berjalan lesu keluar gerbang sendirian,Nayya sudah pulang terlebih dahulu.

Langit terlihat gelap,menandakan rintikan air hujan akan segera turun membasahi jalanan.Suasana seperti ini yang sangat Aileen sukai,ia menantikan hujan turun memberikan harum jalanan aspal yang terguyur.Memikirkan apakah ia benar benar harus mengikuti ucapan Galeen tadi yang artinya dia harus berhenti.Atau memilih berjuang lagi dan lagi karena mendapatkan hati Galeen adalah harga mati baginya.Kalimat itu sudah seperti motto hidup bagi Aileen.

Menunduk lesu,duduk sendirian menunggu jemputan supirnya yang tak kunjung tiba.Sialnya hp Aileen mati,ia lupa mengisi daya hp nya semalam.Hujan sudah turun dengan derasnya,dirinya sendiri.Hingga akhirnya ia melihat sepatu seseorang,sedang berdiri di depannya.Aileen mendongak kan kepala nya,melihat lelaki Manis yang juga sedang menatapnya.

"Ayo,gue antarin pulang." Dia Bryan Bagaskara.Sang Most wanted Trisakti,
Penggemar nomor satunya Aileen yang selalu ada saat gadis itu butuhkan.

• • •

Semoga cerita kali ini berhasil diselesaikan dengan baik guyss.

soalnya udah sering bikin cerita tapi selalu di unpublish karena ga PD sama cerita orang lain yang jauh lebih bagus huhuu😭

jangan lupa Vote and komennya ‼️

From Aileen To GaleenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang