Part 9

10 8 14
                                    

JAUHI,ATAU MATI?

JAUHI,ATAU MATI?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

SMA Trisakti pagi ini masih terlihat sepi.Jam menunjukkan pukul 06.00 WIB,hanya ada beberapa murid rajin yang selalu datang lebih pagi.Diujung lorong arah barat,dua anak manusia tengah berjalan menuju kantin.Galeen menggandeng lembut tangan Aileen di belakangnya, yang terlihat sangat kacau dengan lingkaran hitam tipis di sekitar mata.Tak seperti biasa,Aileen bersikap lebih pendiam.Sedari tadi Galeen berusaha mencari tau penyebabnya,tetapi hanya mendapat jawaban yang sama seperti senyuman,gelengan,atau anggukan kepala.

Galeen menghembuskan nafas pasrah.Memilih untuk menelan rasa penasaran dan khawatir nya.Semoga saja Aileen akan bercerita jika sudah siap.

Setelah sampai di kantin,Galeen membuka lemari es,mungkin sesuatu yang dingin bisa membuat perasaan Aileen lebih baik

"Susu coklat?" Tawarnya.Aileen mengangguk,menerima susu coklat favoritnya dan langsung meminumnya dalam diam hingga tandas.Galeen tersenyum melihat Aileen menghabiskan susu nya dengan tergesa-gesa.

"Udah sarapan?"

Lagi,Aileen mengangguk, melempar kaleng susu yang sudah kosong tepat masuk ke dalam tong sampah "udah" jawabnya.
Kruk kruk

Namun,lain di mulut lain pula di perut,kira-kira seperti itulah definisi Aileen saat ini.Wajah nya merah padam menahan malu karena bunyi perutnya yang tak bisa diajak bekerjasama.Galeen terkekeh,
mengacak rambut Aileen membuatnya terlihat semakin berantakan.

"Yakin? Barusan bunyi apa dong?" sepertinya Galeen mempunyai hobi baru untuk menjahili Aileen.

"GALEEN!" Aileen mendengkus, memalingkan wajahnya dengan malu.

"Iya,Aileen?"

Mendapati Aileen yang tengah menatapnya tajam membuat Galeen tak bisa menahan untuk tidak mencubit pipi gadisnya dengan gemas.

"Bu,bubur ayamnya dua" pesan Galeen setelah merasa puas merecoki Aileen.

"Sama bakso satu porsi ya,Bu!" Tambah Aileen dengan cengiran khas nya,yang mendapatkan kekehan serta gelengan kepala dari Galeen.

Setelah menghabiskan hampir setengah jam untuk sarapan,Aileen memilih untuk segera ke kelasnya.Mungkin,ia akan mengistirahatkan mata nya sejenak hingga bel masuk berbunyi.
Semalam,ia sama sekali tidak bisa tertidur barang sekejap.
Mendapatkan sebuah teror untuk pertama kali dalam hidup bukanlah perkara yang mudah,apalagi dirinya seorang diri dirumah.Pikirannya dipenuhi dengan 'siapa?' dan 'mengapa?' hal itu bisa dilakukan kepadanya.

Dug

"Aww"

Aileen meringis,tersadar dari lamunannya,tatkala ia terbentur dengan dinding pembatas toilet.Mungkin pikiran dan wajahnya perlu dibasuh,hingga tanpa ia sadar tubuhnya malah membawanya kesini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

From Aileen To GaleenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang