Part 6

32 30 34
                                    

Readyy??💃

Tinggalin jejak kalian yaa‼️

Goo!!!!✅

Goo!!!!✅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


• • •

Dering ponsel berbunyi nyaring mengganggu Aileen yang sedang melamun sembari senyum senyum sendiri, membayangkan masa depan yang indah bersama Galeen.Ia segera mengambil handphone yang terletak diatas meja disamping tempat tidurnya.Nama Bryan Bagaskara terpampang jelas di layar.Tanpa berpikir,Aileen langsung menggeser tombol berwarna merah menolak telpon lelaki manis itu karena saat ini dirinya masih berada dalam mode ngambek.

Siapa suruh bikin gue nunggu lama!

Sepertinya menunggu adalah sesuatu yang menjengkelkan bagi beberapa orang,salah satunya Aileen.Namun pengecualian baginya jika menunggu untuk mendapatkan hati galeen.Dering ponsel kembali terdengar, sepertinya lelaki itu tak menyerah walau sudah ditolak berkali kali.Aileen segera menggeser tombol hijau,merasa kasihan dengan Bryan.lagipun jika bukan karna lelaki itu telat menjemput nya ia tak akan bisa pulang dengan Galeen,Setidaknya ia akan berterimakasih untuk itu.

"Haloo,siapa yaa?" Drama Aileen.

"Lo gapapa kan? Tadi pulang sama siapa? Sekarang dimana? Baik baik aja kan?" Tanya Bryan beruntun dengan nafas tersenggal.

"Maaf ini kayaknya salah sambung deh" ucap Aileen,menahan tawanya.Ia sangat senang menjahili Bryan, itung-itung memberi pelajaran pada pria itu.

"Aileen.Jangan becanda!" Bryan menahan emosinya.ia sangat khawatir dengan gadis itu,pasalnya setelah dirinya selesai rapat mendadak untuk turnamen basket lusa ia tak menemukan Aileen di parkiran.Alhasil,dirinya berlari keliling sekolah mencari gadis itu hingga matahari berganti bulan sampai akhirnya memutuskan untuk pulang.ia tak bisa mengabari karena hp nya tertinggal dirumahnya.

"Santai dong!Gue baik kok,baik banget malah soalnya dianter pulang pangeran tampan"

Bryan mengernyit "Siapa?" Tanyanya penasaran.

"Calon pacar,Galeen." Entahlah, Aileen merasa senang memberi gelar calon pacar pada Galeen.Bukankah ucapan adalah doa?

Tak kunjung mendapat jawaban dari Bryan ternyata lelaki itu sudah memutuskan telpon secara sepihak.Kenapa dengan Bryan?Mungkin dia sedang banyak pikiran dan Aileen memilih tak peduli,lebih baik jika ia kembali melanjutkan acara halu nya.

Bukan Aileen tak menghargai perasaan lelaki itu,hanya saja untuk saat ini ia ingin mementingkan perasaannya sendiri tak ingin melulu memikirkan orang lain.

Bryan lelaki baik,dia sangat tau cara menghargai dan memperlakukan perempuan.Aileen mengakui bahwa terkadang dirinya baper dengan sikap manisnya.hanya sebatas itu!

Hatinya tetap untuk Galeen,lelaki dingin yang selalu mengacuhkannya,mengusirnya dan tak segan segan membentak jika Aileen membuatnya kesal.

Luka yang diberikan Galeen sangat candu baginya.

From Aileen To GaleenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang