Part 5

35 42 28
                                    

"Karena kamu adalah sebuah karya terindah tuhan yang akan selalu aku perjuangkan."
~Aileen Lavina~

"~Aileen Lavina~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

"Pagii semuanyaaa" sapa Aileen pada seluruh isi rumah,Bi Surti dan juga perabotan rumahnya.Gadis itu berjalan menuju dapur lengkap dengan pakaian seragam sekolah.Seperti biasa ia ingin membuat bekal untuk Lelaki dingin yang sudah membuat dirinya semalaman tak tidur dengan nyenyak.


"Non Aileen mau bawa bekal lagi? Biar bibi aja yang masakin ya" Aileen menggeleng.dia tidak suka merepotkan orang lain,lagipun bekal ini khusus untuk lelaki istimewa jadi harus dia yang membuatnya "Biar Aileen aja.Bibi lanjutin pekerjaan yang lain ya" ucapnya tengah sibuk membuat nasi goreng.

Bi Surti tersenyum manis.anak majikannya ini sudah dia anggap sebagai anaknya sendiri.Terkadang ia merasa kasihan karena gadis seusianya harus tinggal sendiri dan jarang mendapat kasih sayang orangtuanya.

"Kalau butuh sesuatu panggil bibi ya" Aileen menjawab dengan mengacungkan ibu jarinya.Bi Surti segera melenggang pergi melanjutkan pekerjaan yang tertunda.

Nasi goreng spesial,dengan suwiran ayam serta timun dan tomat sebagai hiasannya sudah jadi.Aileen segera pergi keluar rumah setelah mendengar suara klakson motor Bryan yang terus saja dibunyikan di depan rumahnya.Tak lupa ia berpamitan dengan bi Surti terlebih dahulu.

Tinn!! Tinnn....

Tinn!! Tinnn....

"BERISIK WOYY!!" Teriak Aileen. Buru-buru memakai sepatu,bibirnya mengerucut merasa kesal dengan Lelaki di depan yang tengah menertawai dirinya.Bryan mengacak rambut Aileen merasa gemas dengan Ekspresi yang gadis itu buat.

"Ayo naik.kalau masih ngambek gue tinggal!" Ancam Bryan.moodnya sangat bagus ketika membuat gadis itu kesal.

Aileen tersenyum manis,berusaha sabar menghadapi keusilan Bryan "Emang tega?" tanyanya.

"Pake nanya lagi,ya jelaslahh!" Ucapnya,tak lupa dengan alis tebal yang di naik turunkan menggoda gadis itu.

"Jelas apa?"

"Jelas-jelas sayang kamu" jawabnya dalam hati.

Bryan hanya tersenyum,mengode Aileen dengan dagunya untuk segera naik.Menyalakan mesin motor sportnya bersiap menuju sekolah,Aileen memeluknya dari belakang melingkarkan tangannya sampai ke depan perut Bryan.Gadis itu takut karena Bryan selalu kebut-kebutan melewati batas wajar jika sudah mengendarai motor sport hitam kesayangannya.Lelaki itu tersenyum manis dibalik helm full face,menatap tangan putih melingkar diperutnya.

Motor sport hitam itu memasuki gerbang sekolah,menuju parkiran.Aileen segera turun dibantu dengan tangan Bryan sebagai pegangan.ia berniat pergi sebelum suara Bryan menghentikannya.

From Aileen To GaleenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang