"Cut! Syuting hari ini kita hentikan sampai sini! Kerja bagus semuanya!"
"Kerja bagus semuanya," sahut Javier sambil menundukkan kepalanya kepada para kru serta staff film tempat dirinya melakukan syuting saat ini.
Langkah kaki pria itu berjalan meninggalkan lokasi syuting dan pergi menuju ke ruang tunggu yang terletak tak terlalu jauh dari lokasi. Tangan kanannya itu bergerak meraih ponsel yang diberikan oleh manajernya, sementara tangan kirinya meraih sebotol air minum lalu meminumnya.
Semua tampak baik-baik saja, sebelum matanya itu berhasil menangkap judul headline berita yang sedang hangat.
'Penerus keluarga konglomerat Lucero Group, Romeo Crimson Lucero mengejutkan dunia dengan kabar pernikahannya yang tiba-tiba.'
"Pfffttt!"
"Javier! Apa kau tak apa? Kenapa kau menyemburkan air minummu hah?" kaget sang Manajer saat melihat idolnya itu dengan sangat tidak elit menyemburkan air dari mulutnya. Untung saja mereka sedang berada di dalam ruang tunggu sehingga tidak ada saksi mata yang melihat ketidakelitan idolnya itu.
Dengan cepat manajer Javier langsung pergi meraih tisu dan membantu Javier membersihkan pakaiannya yang basah terkena air. "Agensimu benar-benar harus menaikkan gajiku karena sudah menyuruhku menjadi manajer pria berusia mental lima tahun seperti kau, cih!"
Javier terkekeh pelan. "Maafkan aku, Jino, lagipula aku baru saja melihat kabar mengejutkan jadi lumrah bagi diriku untuk terkejut," balasnya yang membuat manajernya itu mengangkat sebelah alisnya karena penasaran.
"Kabar apa itu?"
"Romeo menikah."
"HAH?"
"Tuh kan, kubilang juga apa, jangankan aku yang terkejut, kau saja terkejut tak karuan seperti itu," timpal Javier sambil menggidikkan bahunya dan memasang senyum kemenangan saat melihat manajer sekaligus teman terdekatnya sejak kecil itu memiliki reaksi yang tak kalah kaget dengan dirinya.
"Batu sepertinya bisa menikah?" ucap Jino tanpa sadar yang langsung membuat Javier tertawa mendengar sebutan dari sahabatnya itu kepada Romeo. "Kenapa kau tertawa? Aku tak salah kan? Dia selalu memasang wajah datarnya dimanapun dan kapanpun, bahkan kukira dia akan menjadi pertapa dan tak akan menikah untuk seumur hidupnya!"
Jino, sahabat terdekat Javier yang secara otomatis bisa dikatakan cukup dekat juga dengan Romeo, karena apa? Tentu saja hal tersebut di karenakan sosok Javier yang juga merupakan anggota keluarga Lucero. Javier bukanlah saudara kandung Romeo melainkan sepupu, dan mereka tidak dekat namun tidak jauh juga. Hubungan antara Javier dan Romeo bisa dikatakan seperti teman tapi musuh.
Jino yang merupakan teman sekelas Javier dari kecil memang tidak memiliki latar belakang keluarga kaya, tetapi untung saja keluarga Lucero cukup terbuka sehingga membiarkan dirinya sering datang ke sana untuk bermain dengan Javier dan terkadang Romeo pun ikut bergabung.
"Ya baguslah kalau dia sudah menemukan wanita idamannya," ucap Jino, "tapi siapa wanita beruntung itu hah?"
Javier mempautkan bibirnya dan kembali menatap ke arah layar ponselnya dengan gerakan jari yang meng-scroll layar tersebut. Dahinga berkerut serta matanya menyipit karena tak kunjung menemukan apa yang dicarinya. "Aku tidak bisa menemukan namanya, bahkan foto pun tidak ada di media."
"Hmm ... bagaimana kalau kita pergi mengunjungi dia?" usul Jino yang langsung dibalas dengan tatapan tajam dari Javier.
"Kau gila? Kau kira serendah apa harga diriku sampai mau mengunjungi dia lebih dulu? Selain itu, idol terkenal sepertiku sangat sibuk, kalau harus mengunjungi maka tentu saja dia yang harus datang kemari mengunjungiku, cih!" sahut Javier dengan gaya sok kerennya.
'Dasar makhluk, makin tua makin gila aja,' batin Jino kesal dan memicingkan matanya ke arah Javier sebelum akhirnya dia memutuskan untuk mengabaikan pria itu. "Sudahlah, cepat ganti baju, kau ada jadwal panggung setelah ini."
"Tuh kan, sudah kubilang, aku ini idol terkenal yang sibuk! Harga diri, tampang, uang, semua kumili-"
"Hentikan bacotmu dan kembali bekerja."
"Tsk."
_____________________
Alis Valerie berkedut saat melihat pemandangan menyebalkan di depan matanya saat ini. "Apa-apaan ini?" tanya kepada seorang anak kecil bersurai hitam yang muncul entah dari mana di depan pintu kamarnya pada pagi-pagi buta.
Setelah kembali dari kediaman Lucero, Valerie pindah ke rumah Romeo dan menjalankan hari-harinya seperti biasa di rumah pria itu. Ia kira segalanya akan kembali normal seperti biasa, namun tampaknya dia salah besar ....
"Ini jam 6 pagi," ucap Claude alias Romeo kecil sambil menatap ke arah jam tangan hitam di pergelangan tangan mungilnya.
"Ya, lalu?"
Perempat siku hadir di dahi Claude dan dia melipat tangannya di depan dada. "Apa kau tidak pernah bersekolah?" heran Claude, "tak tahukah kau apa yang harus dilakukan pada anak sekolahan pada jam segini?"
"Aku tahu, kau harus berangkat sekolah, 'kan?" balas Valerie dengan entengnya, "lalu apa urusannya kau berangkat sekolah denganku?"
"Hei sekretaris, tentu saja kau harus mengantar bosmu sekolah!"
"Demi apa?"
Sebenarnya aku sekretaris atau baby sitter-mu hah?!
"Ingat, aku tak terima gaji buta."
ARGH SABAR! DEMI GAJI!
__________________________
AyeAye~
Di chapter ini akhirnya muncul chara baru yang ga muncul dari Romeo, Take Me! Wkwkwkwk.
Btw btw, buat yang masih kurang paham sama hubungan Romeo sama Javier, jadi di sini mereka sepupuan dan Romeo cuma lebih tua beberapa tahun doang. Mereka itu lebih kayak teman tapi musuh aja sih, ga sampai ada rasa benci mendalam atau gimana gitu.
Yaudah sampe sini aja~
Kubagiin potret ganteng si pemain baru awokwokwok.
[ Jino ]
Terima kasih banyak buat kalian yang meluangkan waktu untuk membaca cerita ini, kalau ada salah kepenulisan mungkin boleh minta koreksinya, jangan lupa vote dan commentnya yaa...
Sampai jumpa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me, Juliet!
Romance[Sekuel 'Romeo, Take Me!'] Dipecat tanpa alasan dari perusahaan lama, kemudian berakhir dengan menjadi sekretaris pribadi CEO Grup Lucero, dan satu-satunya alasan kenapa aku dijadikan sekretarisnya adalah karena sebuah SEPEDA! Aneh? Oh tentu, bahka...