föûr

5.4K 1.5K 197
                                    

'Kring kring kring

Aku memarkirkan sepedaku di parkiran kantor, dan seketika diriku menjadi perhatian banyak orang saat ini. Mereka semua memandang ke arahku dan sepedaku dengan tatapan aneh seakan-akan diriku baru saja melakukan hal yang salah.

Meski begitu, aku sama sekali tak komplain karena jujur diriku sendiri pun paham alasan kenapa orang-orang menatapiku dengan tatapan seperti ini. Jelas sekali, Lucero, salah satu perusahaan terbesar di dunia tiba-tiba memiliki karyawan yang datang menggunakan sepeda, kurang aneh apa coba?

"Permisi, saya karyawan di sini dan di suruh untuk langsung datang ke ruangan Direktur Romeo," ujarku pada satpam tempat ini.

Lalu seketika tangannya langsung menghalangi pintu masuk dan dia mengernyit menatapku. "Anda tidak boleh masuk! Kenapa datang ke kantor menggunakan sepeda? Apa Anda benar-benar karyawan kantor ini?"

"Lho, tapi saya diperintahkan untuk datang kemari dengan menggunakan sepeda," balasku. Namun tidak ada gunanya, si satpam itu menggelengkan kepalanya dan tetap tidak mengijinkan diriku untuk masuk ke dalam gedung kantor ini.

Sampai tiba-tiba muncul seorang pria muda berjas kotak-kotak cokelat yang menghampiri kami berdua. Aku menatap lurus ke arahnya, sementara si satpam tadi langsung menundukkan kepala, dan berkata, "Maaf, Pak. Orang aneh ini datang dengan sepeda kemudian berkata kalau dia adalah pegawai di kantor ini," ujarnya.

Pria itu memasukkan tangannya ke saku dan menatapku lama. Tak lama kemudian dia mendengus pelan dan menepuk pundak satpam tersebut. "Tidak apa, dia memang pegawai baru di kantor ini, Direktur Romeo sendiri yang menginginkannya," timpalnya.

Direktur Romeo, hm.

Apa aku mengenalnya? Oh jelas! Manusia kekinian macam apa yang tidak mengenal pria ini. Pria berusia 27 tahun yang seharusnya menjadi pewaris utama Lucero Grup, sebuah perusahaan raksasa milik keluarga besar Lucero yang menaungi banyak sekali bidang seperti pertambangan, rumah sakit, pendidikan, entertainment, hingga elektronik dan keuangan.

Segalanya berada dalam kekuasaan mereka.

Tapi bedanya untuk Romeo ini, dia sudah memiliki sebuah perusahaan besar di tangannya yang bahkan bukan usaha miliki keluarganya melainkan usaha miliknya sendiri. Bahkan bisa dianggap kalau perusahaan yang baru berusia 5 tahun dalam kepemimpinan Romeo ini merupakan salah satu pemasok utama penghasilan Lucero Grup.

Kesuksesannya di usia muda itu mengundang banyak tanda tanya di kepala orang-orang sampai banyak orang sirik yang memunculkan teori aneh mengenai Romeo. Mulai dari ritual pemujaan setan, keterkaitannya dengan pasar gelap, pembunuhan berantai, sampai rumor keterkaitan dengan geng mafia pun di masuk-masukkan dengan si Romeo ini.

Kalian bertanya apa aku percaya?

Tidak, aku hanya percaya akan sesuatu yang kulihat dengan mata kepalaku sendiri. Lagi pula untuk apa diriku mengurusi masalah orang lain, ngurus masalah diri sendiri aja sudah cukup ribet.

"Silakan masuk," ujar pria itu sambil membuka pintu yang memiliki ukuran cukup besar.

Di dalam ruangan yang luar biasa besar tersebut, tampak sebuah meja kerja untuk seseorang beserta sofa untuk tamu. Sulit untuk mengakuinya, tapi jujur, rumahku saja kalah besar dengan ruangan khusus bos bernama Romeo ini.

"Kurasa Tuan Romeo sedang tidak ada di sini sekarang. Kau boleh menunggu di sini, aku akan menunggu di luar karena pekerjaanku masih banyak sekali. Sampai jumpa!"

'Brak

Err ... dia benar-benar meninggalkanku sendirian di sini, duh.

Aku menghela nafas berat dan berjalan menuju sofa. Tidak ada yang aneh disini, hanya kesilauan luar biasa dari seluruh furniture mahalnya saja. Kurasa kalau maling datang dan mencungkil satu bagian lantainya saja maka maling itu sudah bisa makan mewah tiga kali di restoran bintang lima.

Tetapi, entah kenapa samar-samar diriku mendengar suara seperti guncuran air. Hm, kok bisa ada suara air di dalam kantor sih? Apa jangan-jangan ...

JANGAN-JANGAN ADA PENYUSUP?!

Waduh, si Romeo itu lagi tidak ada di sini lagi. Mataku melirik ke arah kanan dan kiri ruangan untuk mencari sesuatu yang dapat digunakan sebagai perlindungan diri, namun tidak ada yang berguna, kurasa aku harus menggunakan tinjuku saja.

Sebagai pegawai yang baik, aku akan melindungi kantor ini!

'Jreshhh

Perlahan diriku semakin mendekat ke arah sumber suara, dan ternyata memang ada siluet seseorang di dalam ruangan tersebut. Tiba-tiba, suara guncuran air tersebut behenti! Perlahan aku bersiap-siap memperkuat otot-otot tanganku dan ....

'Klek

'Buagh!

"DASAR KAU PE-"

"Hari pertama yang luar biasa sekali, hm."

"-nyusup?"

A-Ah ... d-dia.

Pengangguran lagi deh~

_____________

Ahakss, agak singkat chapter ini, diriku akui itu. Tapi tenang, next chap jumlah wordnya baling normal lagi kok.

Btw buat yang bahas double up, kapan-kapan bakal diriku usahakan adain pas lagi sempat sksksksk.

Follow ig, buat liat updatean mereka~

@valll_juliet
@romeo.lucero_
@evan.nn_

Terima kasih banyak buat kalian yang meluangkan waktu untuk membaca cerita ini, kalau ada salah kepenulisan mungkin boleh minta koreksinya, jangan lupa vote dan commentnya yaa...

Sampai jumpa!

Marry Me, Juliet!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang