"Umhh.. Jae ini masih di studio."
Taeyong menahan tubuh Jaehyun yang terus menciumi lehernya.
Jaehyun semakin gencar menciumi leher Taeyong, sesekali menggigitnya, memberi tanda.Mereka berdua merupakan komposer di perusahaan musik besar. Nama mereka sudah dikenal banyak orang, bahkan hubungan merekapun sudah banyak orang yang tahu.
Jaehyun baru saja kembali setelah 3 bulan dari Eropa karena ada seorang penyanyi yang ingin lagunya di buat oleh Jaehyun."Jaehyun!!" Taeyong mendorong tubuh Jaehyun agar menjauh darinya. Jaehyun hanya bisa melihat Taeyong, tidak percaya jika ia baru saja didorong oleh orang di depannya.
"Kenapa? Aku merindukanmu Tae." Jaehyun kembali memeluk erat tubuh Taeyong. Mengusap punggung Taeyong dengan sayang.
"Iya aku juga merindukanmu. Tapi kan ini masih di studio, jika ada yang masuk bagiamana?"
"Tidak akan ada yang masuk. Aku sudah membuat tanda di depan. Lagipula aku sudah mengunci pintunya." Jaehyun mengangkat tubuh Taeyong dan mendudukkan Taeyong di pangkuannya.
Jaehyun menatap mata Taeyong dengan lekat, mengusap pipi Taeyong lalu tersenyum. Jaehyun mulai melumat bibir Taeyong.
Taeyong yang menerima perlakuan dari Jaehyun hanya bisa memaklumi, karena mereka sudah lama tidak bertemu. Taeyong memeluk leher Jaehyun dan membalas lumatan."Umhh..." Taeyong meremas rambut Jaehyun. Ditidurinya tubuh Taeyong, ciuman Jaehyun turun menuju leher dan bahu Taeyong.
"Eungh.. Jaehh.." Jaehyun mulai melucuti pakaian yang di kenakan oleh mereka berdua.
Taeyong melingkarkan kaki di pinggang Jaehyun. Menarik Jaehyun agar semakin menempel dengan tubuhnya. Taeyong mengusap pipi Jaehyun. Mengecupi wajah pria di depannya, menyalurkan kerinduan yang ia rasakan. Memeluk tubuh Jaehyun dengan erat.
"Cepat masukan, Jaehh. Lubangku gatal." Taeyong menggesekkan lubangnya ke penis Jaehyun.
Jaehyun hanya bisa menggeram rendah merasakan lubang Taeyong yang berkedut di bawah sana.
"Eumh.. tidak sabar sekali kelinci satu ini." Jaehyun melebarkan paha Taeyong dan memasukan penisnya dengan perlahan ke lubang Taeyong.
"Eunghh... Jaehyunhhh.." Taeyong semakin erat melingkarkan kakinya di pinggang Jaehyun.
"Aanghh... Jae sakithh.." Taeyong menggerakkan pinggulnya guna mengurangi rasa sakit di lubangnya.
"Diamlah Tae." Jaehyun menahan pinggul Taeyong dan langsung memasukkan penisnya sangat dalam.
"Aaaakkhhh.. sakit sialan." menjambak rambut Jaehyun karna merasa kaget dan sakit saat Jaehyun menghentakan penisnya sangat dalam.
"Habisnya kau tidak bisa diam. Aku tidak sabar." Jaehyun mengusap paha dalam Taeyong dengan lembut dan mulai menggerakan pinggulnya, mengeluar masukan penisnya.
"Aahhh.. aahhh.. Jaehh.. pelanhh.. eeunghhh.." Taeyong ikut menggerakkan pinggulnya, mengusap tengkuk Jaehyun.
Jaehyun kembali melumat bibir Taeyong, menghisap bibir atas dan bawah Taeyong bergantian. Tangannya memainkan penis dan nipple milik Taeyong.
"Eunghh.. uumhhh..." Taeyong mendesah keenakan atas perlakuan Jaehyun padanya.
Kini sampai pada pelepasan mereka, Jaehyun sedikit mengangkat pinggang Taeyong dan memasukkan penisnya lebih dalam lagi.
"Unghh.. Hanhh.. eumh.." sperma Jaehyun menyembur di dalam lubang Taeyong.
"Aaangghhhh Jaehyunhhhh.." desahan kencang keluar dari bibir tipis taeyong.
Taeyong merasakan sperma Jaehyun masuk ke dalam tubuhnya, membuat perutnya hangat. Jaehyun kembali menciumi bibir Taeyong.
"Uumhh.. lehh.. Lelahhh.." Taeyong lepas pagutan Jaehyun lalu memeluk tubuh Jaehyun.
Jaehyun membalas pelukan dari Taeyong.
Tidak lama dari itu, suara gedoran pintu terdengar dari luar."Hei!! Jangan lupa dirapihkan!!" Mereka yang mendengar itu hanya bisa terkekeh. Mengetahui jika suara mereka terdengar sampai luar.
"Johnny benar, kita harus merapihkan kekacauan ini." Taeyong kembali memeluk Jaehyun, membenamkan wajah di ceruk leher Jaehyun.
"Biar aku saja yang merapihkan ini. Kau bisa tidur." Taeyong hanya bisa mengangguk mendengar ucapan Jaehyun.
"Jadi bagaimana Tae? Kapan kita akan mulai melakukan perekaman?" Para staff yang sedang rapat menengok melihat Taeyong yang tak kunjung menjawab pertanyaan dari salah satunya.
"Tae? Kau tidak apa? Wajahmu sangat pucat."
"Ah iya tidak apa. Aku hanya sedikit mual." Setelah mengatakan itu, Taeyong langsung menutup mulutnya saat merasa ingin muntah.
"Hoek.." Taeyong langsung keluar ruang rapat dan berlari ke toilet.
"Astaga Taeyong!! Cepat hubungi Jaehyun!" Setelah salah satu staff menghubungi Jaehyun, Jaehyun pun dengan cepat menyusul Taeyong ke toilet.
"Tae? Sayang? Kau dimana?" Terdengar ketukan pintu dari bilik paling ujung.
Jaehyun membuka pintu bilik dengan perlahan, takut jika itu adalah orang lain."Astaga Tae. Kenapa tidak tinggal di rumah saja?" Jaehyun membantu tubuh lemas Taeyong untuk berdiri. Memeluk tubuhnya dengan erat.
"Bagaimana bisa? Aku sedang mengerjakan projek untuk salah satu grup."
"Lagipula jika bukan karna ulahmu waktu itu, aku tidak akan hamil seperti ini!"
Taeyong mulai menangis dengan keras. Setelah 2 bulan lalu ia dinyatakan hamil, moodnya menjadi tidak menentu, selalu berubah-ubah.
"Baiklah baiklah. Ini salahku, maafkan aku ya." Jaehyun mengusap punggung Taeyong lalu usapannya turun menuju perut buncit Taeyong.
"Maafkan Daddy ya sayang. Maaf membuat kalian kerepotan, maaf juga membuat mommy kalian seperti ini." Taeyong mengusap air matanya dan mulai berhenti menangis.
"Iya tidak apa. Maafkan aku juga jadi seperti ini."
"Kau tidak salah. Jangan minta maaf. Lebih baik kita pulang saja. Kau perlu istirahat."
Taeyong mengangguk menyanggupi ucapan Jaehyun. Setelah meminta izin untuk pulang lebih awal kepada staff, akhirnya merekapun kembali ke rumah.
Hai aku kembali😊
Gimana kabar kalian?
Maaf ya baru bisa update.
Akhir" ini lagi sibuk kuliah + kerja. Jadi agak susah bagi waktu buat nulisnya.Ini yg kemaren minta jaeyong ya. Aku lupa siapa. Semoga suka.
Kalo ada salah nama, maafin ya. Karna awalnya cast bukan jaeyong
KAMU SEDANG MEMBACA
Mpreg - oneshoot
FanfictionAku baru pertama kali nulis ini. Mohon maaf jika ada salah kata dan tidak sesuai ekspektasi kalian Di skip aja jika tidak suka hal yang berbau mpreg dan birthscene